KUDUS, Lingkar.co – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mencanangkan Gerakan Jateng di Rumah Saja selama dua hari mulai Sabtu-Minggu (6-7/2/2021).
Dampak kebijakan tersebut membuat sejumlah warga menggeruduk sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Kudus.
Bahkan, hingga menimbulkan kerumunan warga. Mereka ingin mempersiapkan kebutuhan pokok untuk berdiam diri selama dua hari selama Gerakan Jateng di Rumah Saja.
Hal tersebut tentunya, sangat berbalik arah dengan tujuan adanya gerakan Jateng di Rumah Saja. Yakni untuk membatasi kegiatan masyarakat dengan berdiam diri di rumah selama dua hari untuk menekan penyebaran virus corona (covid-19).
Ira (46), Warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae mengungkapkan, pihaknya sengaja datang ke pasar hari ini untuk membeli beberapa kebutuhan pokok menjelang diterapkannya Jateng di Rumah Saja.
“Takutnya besok tutup dua hari, makanya ini saya belanja kebutuhan untuk dua hari kedepan,” katanya Jumat (5/2/2021).
Tak hanya itu, kabar gencarnya operasi yustisi pada gerakan tersebut menjadi salah satu alasannya.
“Takutnya kalau tidak belanja hari ini besok tidak ada bahan makanan. Kalau mau keluar belanja, takutnya terjaring operasi juga,” tambahnya.
Gerakan yang digagas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo itu sejatinya domaksudkan untuk menekan penyebaran Covid-19.
Namun, menengok padatnya sejumlah pasar, gerakan tersebut justru dikhawatirkan akan menimbulkan klaster baru penyebaran Covid-19.(dim/lut)
Sumber: Koran Lingkar Jateng
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps