Lingkar.co – Jelang Muktamar, mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Solo, Arif Sahudi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua LBH DPP PPP melayangkan surat terbuka kepada seluruh pemilih suara, Selasa (12/6/2025). Dalam surat terbuka tersebut, ia menyuarakan kepada seluruh pemilik suara untuk memilih pemimpin yang berprestasi demi menyelamatkan PPP dari keterpurukan politik nasional.
Arif juga menyoroti kondisi PPP saat ini, yang secara politik dinilai telah mati setelah gagal meraih kursi di DPR RI pada Pemilu 2024 lalu.
“PPP secara hukum memang masih sah sebagai partai politik, tetapi secara politik nasional, PPP sudah hilang dari peredaran karena tidak lagi memiliki kursi di Senayan,” katanya kepada awak media.
Selain itu, terkait posisi Ketua Umum PPP saat ini yakni Muhammad Mardiono, perlu adanya pertimbangan untuk memimpin kembali mengingat saat ini tidak adanya kursi yang diraih PPP di Parlemen.

Arif juga mengatakan bahwa Mardiono, tidak memenuhi syarat sebagai calon ketua umum yang menurutnya tidak sesuai dengan ART.
Sesuai dengan AD/ART pasal 6, salah satu syarat menjadi pimpinan partai adalah memiliki prestasi. Artinya, mereka yang berhasil menaikan suara parta dan menambah kursi atau setidaknya mempertahankan.
Baca juga: Pemprov Jateng Berikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Korban Rob di Demak
““Ini adalah langkah awal untuk melakukan penolakan, bahwa Pak Mardiono telah wanprestasi dengan tidak mampu meloloskan PPP ke Senayan. Dan kalau dipaksakan ini melanggar AD/ART,” imbuhnya.,” imbuhnya.
Arif juga menyampaikan keterbukaan atas kemungkinan tokoh dari luar PPP untuk memimpin partai. Dia menyebutkan nama Joko Widodo (Jokowi) sebagai sosok yang layak mendapat dukungan dari peserta Muktamar PPP.
Selain itu, ia juga menyebutkan nama Menteri Pertanian, Andi Amran.
“Kalau Pak Jokowi atau Pak Amran berkenan dan dipilih para muktamirin, saya tidak keberatan. PPP adalah milik umat islam, milik semua, dan terbuka,” katanya.
Tak hanya itu, Arif juga menyebutkan beberapa tokoh internal yang layak dipertimbangkan, seperti Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan ebebrapa tokoh daerah lainnya yang menurutnya telah menunjukan peningkatan suara partai secara signifikan.
“Yang penting memilih pemimpin yang punya prestasi. Kalau mau internal ya silahkan, banyak kader hebat,” pungkasnya.
Sebelum mengakhiri pernyataannya, Arif berharap Muktamar PPP kali ini menjadi momentum penting dalam menentukan arah partai kedepan serta mengembalikan kejayaan PPP sebagai kekuatan politik nasional.