Jurus Ganjar Pulihkan Ekonomi Jateng Lewat UMKM

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi narasumber di "Sinergi UMKM dan Sektor Perpajakan Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Ganjar membahas tentang UMKM dan sektor-sektor lain yang terdampak PPKM. REZANDA AKBAR D/LINGKAR.CO
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi narasumber di "Sinergi UMKM dan Sektor Perpajakan Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional. Ganjar membahas tentang UMKM dan sektor-sektor lain yang terdampak PPKM. REZANDA AKBAR D/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co – Pandemi Covid-19 menyebabkan melemahnya ekonomi semua sektor, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah (Jateng).

Untuk itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan perbaikan-perbaikan sektor UMKM untuk melakukan recovery ekonomi Jateng.

Pelemahan ekonomi pada saat pandemi, terlihat dari faktor konsumsi masyarakat. Turunnya daya beli masyarakat akibat adanya upaya menahan diri dari masyarakat untuk berbelanja.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Sebelum pandemi sudah bagus naik dari pertumbuhan ekonomi 5,3 mau didorong ke 7 eh merosot ya masih minus si. Tapi mau kita dorong lagi biar bisa positif” ujarnya, saat menjadi Narasumber pada webinar, bertajuk “Sinergi UMKM dan Sektor Perpajakan Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional, Rabu (14/7/2021).

Meski angka pertumbuhan ekonomi Jateng, sempat turun -5,9 pada 2020 lalu dan saat ini mengalami recovery hingga -0,87.

PERKEMBANGAN UMKM JATENG

Terkait perkembangan UMKM di Jateng, Ganjar, menyebutkan mulai dari tahun 2017 hingga 2021 mengalami kenaikan, walau sempat melambat pada 2020.

Png-20230831-120408-0000

“Perkembangaan jumlah UMKM binaan dari 2017-2021 naik terus, 2020 agak melambat, saya seneng banget dengan UMKM karena ada enterprenuernya mereka fighter semua,” katanya.

Dengan tingginya minat masyarakat terhadap sektor ini, pihaknya pun membuat survey untuk kebutuhan mereka.

Dari survei tersebut, ferdapat data tingginya kebutuhan mereka terkait pemasaran dan pembiayaan yang berhubungan dengan produksi.

“Kita latih mereka packagingnya, dengan adanya packing yang bagus makanan dapat pertahan lebih lama dan awet bahkan dapat meningkatkan keuntungan dan harga hingga 300 persen,” ungkap Ganjar.

Pelatihan yang ia gelar, merupakan CSR (Corporate Social Responsibilitiy) dengan beberapa platform-platform unicorn serta marketplace.

Ganjar pun memamerkan beberapa produk UMKM yang telah pihaknya bina. Seperti, wingko dengan packing yang menarik, biskuit, abon kelapa dengan kemasan kaleng, gula kelapa cair dengan kemasan botol, serta biskuit lele asap dalam kemasan dengan menarik.

“Kita latih mereka untuk membuat design dan kita punya workshop untuk melatih mereka, untuk design yang sudah oke kita kasih 100 bungkus secara free,” katanya.

Selain itu, dirinya juga membuka UMKM Virtual Expo (UVO) sebagai bentuk dukungan kepada mereka-mereka yang kami bina dalam mempromosikan produknya.

“Untuk mengatasi terbatasnya kesempatan promosi, kami punya UMKM virtual expo. Sudah dua kali kita laksanakan,” ujarnya. *

Penulis : Rezanda Akbar D
Editor M. Rain Daling

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *