Lingkar.co – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 (Daop 4) Semarang bersama Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) wilayah Semarang menggelar talkshow dan sosialisasi bertema “Naik Kereta Asyik Nggak Toksik” di Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng, Senin (22/9/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) KAI yang berfokus pada aspek sosial dan perlindungan pelanggan. Tujuannya, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah pelecehan seksual di ruang publik, khususnya di lingkungan perkeretaapian.
Talkshow menghadirkan narasumber lintas sektor, antara lain Kepala KAI Daop 4 Semarang Daniel Johannes Hutabarat, perwakilan Polrestabes Semarang Iptu Nunuk Suprihatin, psikolog dari DP3A Desi Maulia, serta influencer sosial Adella Wulandari.
Kepala Daop 4 Semarang, Daniel Johannes Hutabarat menegaskan, KAI berkomitmen penuh menciptakan perjalanan kereta api yang aman dan bebas dari pelecehan.
“KAI masih terus berkomitmen bahwa pelanggan harus merasa aman, nyaman, kemudian juga inklusif. Pelecehan sendiri merupakan hal yang sangat tidak dibenarkan di kereta api. Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk berani bersuara dan bersama-sama mencegah segala bentuk pelecehan di lingkungan kereta api,” tegas Daniel.
Ia menambahkan, KAI terus berinovasi untuk meningkatkan kenyamanan, salah satunya melalui fitur Female Seat di aplikasi Access by KAI. Fitur ini memungkinkan pelanggan perempuan memilih tempat duduk bersebelahan dengan sesama perempuan.
“Dengan adanya fitur ini, penumpang perempuan dapat merasa lebih nyaman selama perjalanan. Kami berharap inovasi ini dapat meningkatkan rasa aman dan memberikan pengalaman perjalanan yang lebih menyenangkan,” kata Daniel.
Selain inovasi layanan, KAI juga secara rutin menyampaikan pengumuman di stasiun maupun di dalam kereta untuk mengingatkan pelanggan agar selalu waspada. Edukasi berkesinambungan ini diharapkan dapat membangun budaya saling melindungi antarpenumpang.
Daniel menegaskan, setiap laporan pelecehan akan ditangani secara cepat melalui kanal pengaduan resmi, baik kepada petugas stasiun, kondektur, maupun Customer Service on Station (CSOS). Bahkan, KAI juga menerapkan sanksi blacklist bagi pelaku pelecehan seksual.
“Kita pastikan blacklist untuk pelaku. Artinya, siapapun yang terbukti melakukan pelecehan seksual di lingkungan kereta api tidak akan diperkenankan lagi menggunakan layanan KAI. Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk perlindungan nyata terhadap pelanggan,” ujarnya.
Sebagai bagian dari acara, para peserta talkshow dan pelanggan KA juga menandatangani petisi dukungan kampanye anti pelecehan seksual. Aksi ini menjadi simbol komitmen bersama untuk menolak segala bentuk pelecehan dan menciptakan transportasi publik yang aman serta ramah bagi semua orang.
Melalui kegiatan “Naik Kereta Asyik Nggak Toksik”, KAI Daop 4 Semarang berharap kesadaran kolektif masyarakat semakin kuat, sehingga perjalanan kereta api benar-benar menjadi pengalaman yang aman, nyaman, dan menyenangkan. ***