Kapolres dan PJU Polres Sragen Nyatakan Jadi Orang Tua Asuh Pelajar Asal Papua di Sragen

Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat berbincang bersama siswa siswi SMK Kedawung asal Papua Rabu (24/3/2021).(MUKHTARUL HAFIDH/LINGKAR.CO)
Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi saat berbincang bersama siswa siswi SMK Kedawung asal Papua Rabu (24/3/2021).(MUKHTARUL HAFIDH/LINGKAR.CO)

SRAGEN, Lingkar.co – Kapolres Sragen AKBP Yuswanto Ardi dan jajaran perwira Polres mendadak menyambangi SMKN 1 Kedawung Sragen, Selasa (23/3/2021). Dengan mengajak pejabat utama (PJU) Polres Sragen, ia langsung menemui 10 pelajar asal Papua yang ada di Bumi Sukowati.

Setidaknya ada 10 siswa dari kelas X hingga XII yang terdiri dari 2 putri dan 8 putra asal Bumi Cendrawasih yang belajar di SMKN Kedawung. Dalam silaturahmi yang dilaksanakan mendadak itu, para siswa Papua itu ditanya kondisi dan kendala serta kebutuhannya.

“Tadi ada yang minta dibuatkan SIM (surat izin mengemudi, Red). Ada yang tanya cara bayar pajak. Ada juga yang pingin daftar TNI, tadi kita rekam dan catat agar bisa kita fasilitasi secara maksimal,” paparnya usai kegiatan.

Selain itu, Kapolres menguraikan kunjungannya itu tidak ada maksud lain. Kecuali untuk menengok dan bersilaturahmi dengan para siswa Papua. Ia juga meminta para perwira mulai dari Wakapolres, semua Kabag hingga Kasat untuk menjadi orangtua asuh bagi 10 siswa itu.

Selain mempererat silaturahmi, program orangtua asuh itu digagas untuk lebih mendekatkan para siswa sehingga kebutuhan mereka selama belajar di Sragen bisa terakomodir.

Lebih dari itu, para PJU nantinya diharapkan bisa terus memberi dukungan agar mereka bisa lebih fokus belajar dan terhindar dari pergaulan yang salah. Sebagian mereka juga diberi kesibukan dengan dilibatkan kegiatan seperti mengerjakan laminating SIM di Polres.

“Karena dari 10 anak itu, ada yang tinggalnya tidak di asrama. Makanya nanti kita buatkan grup WA dan yang tidak di asrama biar bisa ikut di asrama. Supaya pengawasan lebih mudah. Nanti program orangtua asuh diawali dari komunikasi. Secara sederhana menyambangi tempat tinggal mereka. Setiap PJU wajib merekam apa kebutuhan mereka dan dibimbing sehingga bisa maksimal. Agar mereka tidak kesepian,” terang Kapolres.

Kapolres menambahkan, program itu juga sebagai refleksi pengalaman pribadinya ketika bertugas di luar wilayah yakni di Nusa Tenggara Timur. Di mana ia yang awalnya merasa kesepian, akhirnya terbantu dengan kehadiran masyarakat lokal.

“Dengan kehadiran orang tua asuh, harapannya bisa menambah jaringan dan relasi bagi mereka. Jaringan itu akan menjadi nilai tambah yang bisa dimanfaatkan ketika kembali ke tanah kelahiran mereka kelak setelah lulus,” ujarnya.