Komjen Pol Moehammad Yasin Sebagai ‘Role Mode’
Alasan dari pembuatan patung ini adalah sebagai role model bagi Indonesia, bahwa polisi merupakan bagian dari pemerintah Indonesia, bahkan di awal proklamasi negara ini.
Pada saat itu Moch. Yasin lah yang merebut senjata dan membagi senjata tersebut kepada TKR pada peristiwa 10 November.
Namun, Moch. Yasin saat itu tidak ingin prestasinya tersebut terekspos sebab tidak ingin pemerintah tahu mengenai hal yang ia lakukan.
“Setelah ini semoga bisa merawat dan menjaga monument Moch Yasin ini bersama-sama dengan baik,” Pesan Kapolri.
Baca juga:
Tekankan Sinergitas dan Soliditas, Kapolri Silaturahmi ke Panglima TNI
Monumen patung Moch. Yasin sendiri merupakan hasil dari sumbangan angkatan Akabri yang pertama.
Kapolri juga memberikan dukungan dan doa kepada Anggota Polri dimanapun berada agar tetap Semangat Dalam Pengabdian Terbaik Untuk Masyarakat, Bangsa, dan Negara.
“Tetap senantiasa amanah sebagai pelindung, pengayom, pelayan masyarakat. ‘To Be Fighter Crimes-Helper Deliquents, Loves Humanity’,” ungkap Kapolri.
Dalam dukungan dan doa tersebut terkandung harapan agar Polri kedepan semakin PRESISI (Prediktif, Responsif, Transparansi-Berkeadilan).
Juga mampu untuk profesional, tegas, humanis, modern dan terpercaya. Menjadi Pemimpin masyarakat yang memberi dan membantu.
Baca juga:
Pencuri Kambing di 16 Desa Blora Diringkus Polisi
Bukan yang mengambil dan membebani masyarakat, serta mampu memelihara kamtibmas tetap kondusif dan masyarakat semakin produktif dalam tatanan kehidupan baru (tata tentrem kerta raharja).
“Serta penegakan hukum tidak hanya tajam kebawah, tapi tajam juga keatas maupun kesamping berdasar hukum dan keadilan,” pungkas Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (ito/luh)