PATI, Lingkar.co – Evi Sri Suprihati, menyulap bekas bungkus kopi, minyak goreng, koran hingga sampah lainnya menjadi karya yang berdaya jual hingga pasar mancanegara.
Perempuan asli Desa Panggungroyom, Kecamatan Wedarijaksa, tersebut, memulai pengolahan limbah rumah tangga sejak 2012.
Beragam produk yang ia hasilkan, mulai dari kotak pensil hingga tas bergaya untuk para ibu-ibu.
Evi mengaku, bahwa motivasinya membuat sejumlah produk dari bahan-bahan sampah itu terdorong atas keprihatinannya terhadap sampah yang ada di sekitar lingkungannya.
Baginya, banyak orang tidak sadar sampah-sampah yang dibuang dapat diolah kembali, untuk menambah uang jajan dan meringankan uang belanja.
“Agar sampah tidak selamanya sampah, lumayan kan kalau untuk nambah uang jajan,” kata Evi, Selasa (21/9/2021).
Untuk satu produk seperti kotak pensil, Evi mengaku, dapat mendaur ulang sebanyak 151 plastik.
Baca Juga :
PON XX Papua: Pemerintah Wajibkan Penggunaan PeduliLindungi untuk Skrining Kesehatan
Sementara, pembuatan satu tas, Evi membutuhkan 10 hingga 20 bungkus minyak goreng.
“Harapannya bisa mengurangi pencemaran, dan ingin masyarakat melek lingkungan dan pilah-pilah sampah buat diolah kembali,” ucapnya.
Produk yang Evi ciptakan, telah dipasarkan dari Kota Semarang hingga mancanegara seperti New Zealand.
“Promosinya hanya lewat teman ke teman. Kalau terjauh di New Zealand, dibawa teman ke sana,” ujarnya.
Terpisah, Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati, Ida Istiani, mengapresiasi produk karya Evi.
Ida mengatakan, apa yang dilakukan Evi, adalah bukti bahwa warga Kabupaten Pati, punya kekayaan kreativitas.
“Kita akan sangat mengapresiasi, dan akan mendorong pelaku ekraf tersebut agar lebih berkembang lagi,” ungkapnya. ***
(ziz)