KENDAL, Lingkar.co – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal, mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat.
Sejak awal Januari hingga hari ini, Kamis (2/2/2023), kasus DBD di Kendal mencapai 74 kasus, 5 di antaranya meninggal dunia.
Meningkatnya kasus DBD biasa terjadi pada bulan Desember hingga Februari, saat curah hujan tinggi.
Terlebih di kabupaten Kendal terdapat beberapa kecamatan yang terendam banjir pada awal tahun 2023. Genangan air menjadi media nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kendal melakukan fogging di beberapa kecamatan yang terindikasi ada warga yang positif DBD.
Kepala Dinkes Kabupaten Kendal, Abidin menyebut kasus DBD tahun ini mengalami peningkatan.
Sepanjang tahun 2022 ada 457 kasus DBD, 29 meninggal dunia. Sedangkan tahun 2023 sampai hari ini sudah ada 57 kasus, 5 meninggal dunia.
“Kasus DBD meningkat biasanya pada bulan Desember hingga Februari, di kendal sampai hari ini ada 74 kasus DBD, 5 meninggal dunia, dibanding pada tahun 2022 selama satu tahun ada 457 kasus, 29 meninggal dunia,” kata Abidin kepada Lingkar.co, Kamis (2/2/2023).
Oleh karena itu Abidin mengimbau, agar masyarakat selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara menutup, menguras, dan mengubur (3M).
Dengan demikian, setidaknya bisa mengurangi potensi nyamuk berkembang biak.
“Saya menghimbau pada masyarakat untuk selalu membiasakan membersihkan lingkungan rumah, seperti selokan maupun bak penampungan air yang terbuka. Harus sering dikuras dan selalu berperilaku hidup sehat,” pesannya.
Penyemprotan tersebut mendapat tanggapan baik masyarakat. Salah satunya Maskon, warga Desa Brangsong yang merasa senang adanya perhatian Dinkes Kendal.
Masyarakat merasa lega dengan adanya fogging, sebab, katanya, di RT 6 dan Rt 3 ada yang positif menderita DBD.
“Saya sangat berterimakasih sudah ada fogging, sebab ada warga yang positif DBD. Dengan adanya semprotan seperti ini warga lebih mantap, tidak akan tertular DBD,” ujarnya.
Meski demikian, pemerintah desa telah memberi informasi adanya fogging di desa Brangsong, sehingga warga pada pukul 06.00 WIB sudah harus keluar rumah agar terhindar dari asap.
Salah satu petugas fogging Dinkes Kendal, Pujiarto mengatakan, kegiatan tersebut berdasarkan perintah pimpinan dari Bupati Kendal.
Instruksi tersebut menyebut daerah yang terdampak banjir dan sudah ada yang positif DBD harus segera dilakukan fogging.
“Hari ini fogging secara serentak di titik tertentu, terutama yang kemarin terdampak banjir dan ada laporan warganya ada yang positif DBD. Saya tugas di Kecamatan Brangsong yakni di desa Brangsong Kendal,”. jelasnya
Selain itu, pihaknya meminta masyarakat Kendal untuk membersihkan lingkungan, menguburkan sampah yang bisa menampung air. Bersihkan bak mandi seminggu sekali untuk menurunkan populasi jentik sehingga terbebas dari kasus DBD.
Sebagai informasi, ada dua jenis nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini. Lazim ditemukan di dalam rumah maupun di sekitar pemukiman.
Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk, kemudian ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, maka virus memasuki aliran darah orang dan menyebabkan infeksi. (*)
Penulis: Wahyudi
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps