Lingkar.co – Mewaspadai meningkatnya kasus diabetes pada anak, Dinas Kesehatan Kota Semarang mengimbau, dan mengingatkan pada orangtua untuk memantau anak dalam mengonsumsi makanan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan, kasus diabetes melitus tipe 1 pada anak, terjadi karena adanya kerusakan pankreas. Jika pankreas rusak, maka tubuh tidak bisa menghasilkan insulin.
“Kasus diabetes tipe 1 terjadi, karena rusaknya pankreas. Sehingga insulin, harus dimasukkan saat makan,” ujar Hakam saat ditemui lungkar.co, Kamis (16/2).
Dari data yang ada, Hakam menyebut, kasus diabetes di Kota Semarang yang bergantung pada suntikan pada tahun 2021 sebanyak 27 anak dengan rincian satu anak perempuan berusia 0-12 tahun, lalu usia 13-18 tahun terdapat 18 anak laki-laki dan 8 anak perempuan.
Sementara untuk kasus diabetes yang tidak bergantung pada insulin di tahun 2021 sebanyak 240 anak dengan rincian usia 0-12 tahun terdapat dua anak perempuan, usia 13-18 tahun terdapat 111 anak laki-laki dan 129 anak perempuan.
“Awal terjadinya diabetes ini, karena pola makan yang salah. Selain itu, anak tidak ada aktivitas atau jarang bergerak,” tuturnya.
Sementara data pada tahun lalu, lanjut Hakam, kasus diabetes yang tergantung pada suntikan insulin ada 27 anak. Namun tahun ini menjadi 33 anak, dengan usia 0-12 tahun.
Diabetes ini, lanjut Hakam diderita satu anak laki-laki dan delapan anak perempuan. Sementara untuk anak usia 13-18 tahun terdapat sembilan anak laki-laki dan 15 anak perempuan.
“Kasus diabetes yang tidak tergantung insulin juga naik, dari 242 jadi 344 anak,” paparnya.
Program deteksi dini dan skrining dilakukan Dinkes dengan terjun langsung ke sekolah, selain itu, juga memanfaatkan dokter kecil yang ada di sekolah untuk memberikan edukasi kepada teman sekolah.
Selain pada anak, usia remaja juga menjadi sasaran, dengan dibentuk pos pembinaan terpadu (posbindu) atau Posyandu remaja (posrem), yang menyasar remaja berusia 15-18 tahun.
“Pelatihan yang diberikan adalah pola makan yang sehat, serta melakukan aktivitas fisik setiap hari, serta adanya deteksi dini,” tutupnya. (*)
Penulis: Alan Henry
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat