Kasus Dugaan Malapraktik, Rumah Sakit Tlogorejo Sebut sudah Lakukan yang Terbaik pada Pasien

Keluarga dan kuasa hukum Samuel Reven, pasien RS Telogorejo Semarang yang diduga meninggal akibat malapraktik menunjukkan foto dan bukti lapor ke Polda Jateng di Semarang, Rabu (27/1). (KORAN LINGKAR JATENG/LINGKAR.CO)
Keluarga dan kuasa hukum Samuel Reven, pasien RS Telogorejo Semarang yang diduga meninggal akibat malapraktik menunjukkan foto dan bukti lapor ke Polda Jateng di Semarang, Rabu (27/1). (KORAN LINGKAR JATENG/LINGKAR.CO)

SEMARANG, Lingkar.co – Kasus dugaan malapraktik Rumah Sakit (RS) Tlogorejo Semarang mendapat respon dari manajemen RS setempat. Pihak RS mengaku sudah melakukan perawatan dan tindakan medis terbaik kepada pasien.

Hal itu disampaikan Direktur Pemasaran Grace Rutyana yang dikonfirmasi melalui pesan singkat kemarin. Menurutnya, yang dilakukan RS sesuai dengan standar pengobatan terhadap almarhum.

“Segala usaha dan jerih payah manusia adakalanya Tuhan berkehendak lain,” katanya.

Whats-App-Image-2024-09-19-at-14-21-32

Lanjutnya, seluruh kronologi, proses, dan tindakan medis sudah dijelaskan dengan proporsional dan benar sesuai standar organisasi profesi kepada pihak keluarga.

“Kami tetap bersedia melakukan mediasi dengan pihak keluarga, serta organisasi profesi atau instansi terkait,” katanya.

Sebelumnya diberitakan Manajemen RS Telogorejo Semarang dilaporkan ke Polda Jawa Tengah (Jateng) atas dugaan malapraktik oleh keluarga pasien yang meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di fasilitas kesehatan tersebut.

Png-20230831-120408-0000

RS Telogorejo dilaporkan ke Ditektorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jateng oleh keluarga Samuel Reven (26) warga Cijantung, Jakarta Timur. Laporanya atas dugaan kelalaian yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Ibu Samuel Reven, Erni Raplan Sianturi menjelaskan, peristiwa nahas yang menyebabkan hilangnya nyawa anak pertamanya itu terjadi pada 3 November 2020.

Kuasa hukum keluarga korban, Arta Uli Sianturi menambahkan keluarga telah beberapa kali mendatangi RS Telogorejo untuk meminta pertanggungjawaban tentang penyebab kematian Samuel.

“Dalam resume yang disampaikan pihak rumah sakit, Samuel meninggal akibat penyakit tidak menular. Tetapi penyakit apa yang menyebabkan kematian tidak diungkapkan,” katanya.

Pihak rumah sakit, lanjut dia, juga tidak pernah memberikan rekam medis tentang kondisi korban. Menurut dia, ada dugaan kelalaian pihak rumah sakit yang berkaitan dengan ketidaknyamanan akibat kondisi kamar dan kesalahan obat.

“Samuel ini tidak punya penyakit bawaan, usianya baru 26 tahun. Memang postur tubuhnya besar,” katanya. (ant/aji)

Sumber: Koran Lingkar Jateng

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *