Lingkar.co – Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar, turut merespon kebersamaan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. Kebersamaan Prabowo-Ganjar, tergambar saat panen raya padi bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Desa Lenjer, Kabupaten Kebumen, Jateng, Kamis (9/3/2023).
Hal itu pun mendapat respons dari Ketum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ia menilai kedekatan para tokoh sangat penting untuk konsolidasi demokrasi, Sehingga semua proses politik berjalan dengan kondusif.
“Ya tentu kedekatan tokoh-tokoh satu dengan yang lain sangat penting untuk konsolidasi demokrasi kita,” kata Cak Imin, dalam rilisnya kepada Lingkar.co, Kamis (16/3/2023) malam.
“Sehingga semua proses politik, seleksi politik kita berjalan dengan kondusif, saling menghargai dan menghormati,” sambung Wakil Ketua DPR RI itu.
Cak Imin menyebut, pertemuan Prabowo dengan Ganjar sangat positif, karena keduanya punya potensi untuk berkompetisi dalam Pilpres 2024.
“Pertemuan pak Prabowo-Ganjar sebagai masing-masing memiliki potensi untuk berkompetisi adalah pertemuan yang sangat positif buat persiapan kita semua yang kondusif,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, juga mengomentari kemesraan Prabowo dengan Ganjar.
Menurutnya, kemesraan antara para kontestan itu membuat suhu politik tetap sejuk.
“Saya sebagai masyarakat yang melihat itu sejuk. Para calon, pimpinan-pimpinan kita akur seperti itu dan cair,” tuturnya.
“Dari gambar-gambar (Prabowo dengan Ganjar) yang saya lihat itu sangat sejuk sangat enak dilihat,” sambungnya.
Sandiaga menilai kebersamaan para calon kontestan itu menjadi simbol demokrasi Pancasila
“Saya melihat ini ya demokrasi Pancasila. Kalau kontestan-kontestan itu akur kan rakyat seneng,” ucap Sandiaga.
Sandiaga menilai, kebersamaan menjadi bekal untuk kontestasi demokrasi ke depan, untuk menjaga suhu politik tetap sejuk.
“Karena Indonesia sangat luar biasa potensinya, kita harus bersatu padu untuk mewujudkan Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur,” jelasnya.*
Penulis: M. Rain Daling
Editor: M. Rain Daling