Lingkar.co – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal semakin menunjukkan perannya sebagai pusat pertumbuhan industri dan investasi di Jawa Tengah. Hingga Agustus 2025, tercatat sudah ada 132 perusahaan dengan total nilai investasi Rp171,89 triliun yang masuk ke kawasan ini. Dari jumlah tersebut, 50 perusahaan telah beroperasi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 66.611 orang.
Hari ini, satu investor baru kembali resmi menanamkan modal di KEK Kendal, yaitu PT Godrej Consumer Products Indonesia (GCPI), bagian dari Godrej Industries Group asal India, dengan nilai investasi lebih dari Rp500 miliar.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menyampaikan bahwa kehadiran para investor di KEK Kendal akan memperkuat perekonomian, baik di tingkat lokal maupun provinsi. “Kendal kini masuk peringkat pertama di Jawa Tengah terkait realisasi investasi. Ini tentu menjadi kebanggaan sekaligus peluang besar untuk membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
GCPI sendiri menggelar seremoni ground breaking pembangunan pabrik barunya di Kawasan Industri Kendal, Rabu (27/8/2025). Pabrik modern ini akan memproduksi berbagai produk unggulan seperti HIT, Stella, dan Mitu, dengan target memenuhi kebutuhan pasar domestik sekaligus memperluas ekspor ke Asia Tenggara.
CEO PT GCPI, Rajesh Sethuraman, menegaskan bahwa Jawa Tengah memiliki peran strategis dalam pengembangan bisnis perusahaan. “Kehadiran pabrik di Kendal diharapkan membawa dampak nyata bagi ekonomi lokal, industri, serta penciptaan lapangan kerja baru,” ujarnya.
Sementara itu, Juliani Kusumaningrum, Executive Director KEK Kendal, menilai ekspansi GCPI semakin memperkokoh posisi KEK Kendal sebagai destinasi investasi global. “Selain menciptakan lapangan kerja, kehadiran GCPI juga memperkuat daya saing Kendal sebagai hub manufaktur modern di Jawa Tengah,” jelasnya.
Dengan terus bertambahnya investor, KEK Kendal kini kian menegaskan diri sebagai magnet investasi utama di Jawa Tengah, sekaligus motor penggerak perekonomian regional. (*)
Penulis: Yoedhi W