Kelimpungan Hadapi Pandemi Covid-19, PAMMI Mengadu Ke Bupati Dico

KENDAL, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Lebih dari setahun menghadapi pandemi Covid-19 membuat Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) Kendal Jawa Tengah mulai kehabisan akal.

Untuk bertahan hidup, mereka mengaku sampai menjual peralatan musik yang mereka gunakan untuk mencari nafkah.

Selain itu, mereka juga terpaksa harus mencari pekerjaan srabutan, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Bambang Dwiyono, selaku ketua umum PAMMI Kendal juga membenarkan adanya hal ini. Pihaknya kerap kali menerima keluhan dari anggotanya.

Terkait sulitnya bekerja di masa pandemi, berbagai pembatasan juga terjadi, mulai dari kegiatan konser musik dangdut, persewaan perlengkapan sound system, dekorasi dan yang lainnya.

Budi, salah satu anggota PAMMI juga merasakan hal demikian, saat ini ia hanya gigut jari lantaran tidak adanya pekerjaan.

Png-20230831-120408-0000

“Alat-alat saya juga sudah banyak yang saya jual, hasilnya untuk saya dan keluarga saya makan setiap harinya, ya mau gimana lagi, sekarang susah tidak ada job lagi,” ujar Budi

Ia juga menegaskan, bahwa selama ini ia dan rekannya yang lain juga telah mematuhi kebijakan dari pemerintah, dengan tidak melakukan pemtas apapun.

Minta Kelonggaran dari Bupati

Kini memasuki masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, Budi mewakili anggota PAMMI yang lain, mengadu ke Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto.

Pihaknya meminta kepada bupati untuk memberikan kelonggaran dalam beraktifitas dengan tanpa melupakan protokol kesehatan.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Dico melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal, Wahyu mengatakan bahwa permintaan tersebut tidak bisa serta merta terkabulkan.

Hal ini melihat karena masih adanya perpanjangan masa PPKM, guna menghindari persebaran Covid-19 kembali.

“Meskipun sudah level 2, tetap bukan berarti hal ini bisa membuat masyarakat boleh menjalankan aktivitas normal lagi, kita masih kaji dulu,” terang Wahyu.

Pihaknya mengaku bersama Bupati dan pemerintah daerah tengah melakukan pengkajian regulasi yang tepat guna menghadapi Level 2 tersebut.


“Kami berharap anggota PAMMI kedepannya bisa meningkatkan skill dalam bidangnya masing-masing, agar bisa bersaing hingga keluar daerah nantinya,” tutup Wahyu.

Penulis: Achmad Refaldy Krisna
Editor: Galuh Sekar Kinanthi

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *