
INOVASI: Ranu Adi warga asli Kabupaten Pati ini, hasilkan aneka kerajinan tangan berbahan dasar bonggol jagung. (ISTIMEWA/LINGKAR.CO)
Bonggol Jagung Miliki Keunikan Tersendiri dari Bahan Baku Lain
Ranu menjelaskan dua alasan utama mengapa ia tertarik dalam usaha ini. Pertama, bahan bakunya sangat murah dan melimpah. Bonggol ini biasanya di buang begitu saja oleh petani.
“Saya biasa dapat gratis dari petani di Desa Sukobubuk (Kecamatan Margorejo) dan Kecamatan Gembong,” ungkapnya.
Lanjutnya, “Di Pati daerah selatan, antara lain Kayen dan Sukolilo juga banyak. Kadang saya juga beli dengan harga murah, sekarung cuma 5 sampai 10 ribu,” jelasnya.
Alasan kedua, setelah bonggol jagung terproses, bonggol yang telah terproses ini memiliki keunikan motif yang bahan lain miliki.
Pihaknya mengakui, untuk mengolah bonggol dalam kerajinan ini sedikit lebih sulit dari bahan kerajinan lain seperti bambu dan kayu.
Namun, menurutnya, keunggulan yang bonggol jagung hasilkan juga sebanding dengan proses pembuatannya.
Baca juga:
Sekilas Cerita Sunan Ngerang dalam Sejarah Perkembangan Pati
“Mengapa lebih sulit dari bahan kayu, karena bonggol jagung ini harus melalui proses pengerasan. Orang mungkin mengira bonggol jagung ini rapuh. Tapi saya berani menggaransi, setelah saya proses, bahan ini sangat kuat dan awet,” ucapnya.