Dukung Penuh Inovasi Objek Wisata di Masa PPKM Darurat
“Petani di gunung kendeng cuma kecanduan jagung, padahal tanaman jagung juga bisa merugikan petani, beda dengan nanas sekali tanam panennya berulang-ulang,” jelas Krisno.
Lanjutnya, “Hal ini karena tanaman nanas madu ini mampu untuk menahan humus yang kuat, cocok untuk di tanam di lahan kering seperti ini,” imbuhnya.
Krisno yang saat ini menjabat sebagai ketua Pokdarwis Pati, sebelumnya juga mengatakan bahwa pelaku wisata harus patuh terhadap penutupan karena PPKM Darurat ini.
“Walau bagaimanapun ya harus ikuti peraturan dari pemerintah. Harapan kami semua wisata di Pati bisa di buka bersama sama dan bebas dari corona,” paparnya.
Baca juga:
Ridwan Kamil Dorong Pengelolaan Sampah di Jawa Barat Berbasis Digital
Terpisah, Ida Istiani selaku Kabid Pemasaran Pariwisata Dinporapar Pati menuturkan bahwa pihaknya mendukung adanya segala bentuk inovasi yang pengelola wisata lakukan di masa PPKM ini.
Menurutnya, hal ini juga bisa untuk mendongkrak obyek wisata tersebut, ketika nantinya sudah buka untuk umum kembali di saat situasi berjalan normal kembali.
“Momen seperti ini memang selayaknya bisa pengelola wisata manfaatkan untuk berbenah diri. Supaya nanti setelah obyek wisata buka akan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan,” pungkas Ida.
Penulis: Miftahus Salam
Editor: Galuh Sekar Kinanthi