Site icon Lingkar.co

Kembangkan Spot Bukit Nanas, Inovasi Wisata Bukit Pandang di Masa PPKM Darurat

SPOT: Tanaman Nanas sebagai Inovasi obyek wisata Bukit Pandang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mayarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Pati. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)

SPOT: Tanaman Nanas sebagai Inovasi obyek wisata Bukit Pandang di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mayarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Pati. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)

PATI, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Objek wisata Bukit Pandang di Kabupaten Pati lakukan inovasi kembangkan spot bukit nanas, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Mayarakat (PPKM) Darurat.

Krisno, selaku pengelola wisata bukit pandang mengatakan, upaya pengembangan spot wisata baru tersebut dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar objek wisata yang berada di Desa Durensawit, Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati.

Pihaknya menjelaskan bahwa saat ini inovasi yang akan ia kembangkan berupa bukit nanas madu, yang nantinya akan terkenal dengan Madundang atau Madu bukit pandang.

Baca juga:
Dinporapar Harapkan Generasi Muda Tak Lagi Ketergantung Narkoba

“Karena wisata juga masih tutup efek PPKM ini, jadi kami memanfaatkan waktu ini dengan membuat inovasi baru, yang tetap bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” ujar Krisno.

Melalui spot baru ini pihaknya berusaha untuk merubah pola pikir para petani di pegunungan kendeng agar bisa lebih berkembang di masa kemarau.

Pihaknya ingin memberikan alternatif kepada para petani, untuk menanam buah nanas dan buah naga. Mengingat daerah pegunungan kendeng terkenal dengan daerah yang candu.

Baca juga:
Manfaatkan Limbah Batok Kelapa, Ubah Jadi Produk Bernilai Lebih

Baca selanjutnya…

Dukung Penuh Inovasi Objek Wisata di Masa PPKM Darurat

“Petani di gunung kendeng cuma kecanduan jagung, padahal tanaman jagung juga bisa merugikan petani, beda dengan nanas sekali tanam panennya berulang-ulang,” jelas Krisno.

Lanjutnya, “Hal ini karena tanaman nanas madu ini mampu untuk menahan humus yang kuat, cocok untuk di tanam di lahan kering seperti ini,” imbuhnya.

Krisno yang saat ini menjabat sebagai ketua Pokdarwis Pati, sebelumnya juga mengatakan bahwa pelaku wisata harus patuh terhadap penutupan karena PPKM Darurat ini.

“Walau bagaimanapun ya harus ikuti peraturan dari pemerintah. Harapan kami semua wisata di Pati bisa di buka bersama sama dan bebas dari corona,” paparnya.

Baca juga:
Ridwan Kamil Dorong Pengelolaan Sampah di Jawa Barat Berbasis Digital

Terpisah, Ida Istiani selaku Kabid Pemasaran Pariwisata Dinporapar Pati menuturkan bahwa pihaknya mendukung adanya segala bentuk inovasi yang pengelola wisata lakukan di masa PPKM ini.

Menurutnya, hal ini juga bisa untuk mendongkrak obyek wisata tersebut, ketika nantinya sudah buka untuk umum kembali di saat situasi berjalan normal kembali.

“Momen seperti ini memang selayaknya bisa pengelola wisata manfaatkan untuk berbenah diri. Supaya nanti setelah obyek wisata buka akan bisa lebih banyak mendatangkan wisatawan,” pungkas Ida.

Penulis: Miftahus Salam

Editor: Galuh Sekar Kinanthi

Exit mobile version