UNGARAN, Lingkar.co – Peternak hewan kurban di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, berkeluh kesah kepada Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen.
Keluhan peternak hewan kurban terkait menurunnya penjualan hewan kurban tahun ini gegara pandemi Covid-19.
Sutrisna, seorang peternak hewan kurban, mengatakan turunnya penjualan hewan kurban karena banyak panitia Iduladha yang enggan menyelenggarakan kurban untuk menghindari kerumunan.
“Saya merintis usaha ini sejak tahun 2008 lalu. Pada masa awal pandemi Covid-19 usahanya memang menurun, tapi tidak separah ini,” ujar Sutrisna, kepada Taj Yasin, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga:
DMI Kota Yogya: Takbir Keliling Ditiadakan dan Salat Id di Rumah Saja
Sutrisna bercerita, saat angka Covid-19 melandai beberapa waku lalu, ia putuskan belanja bibit sapi untuk persiapan Iduladha tahun ini.
Namun, perkiraannya meleset karena kondisi Covid-19 justru terus naik di Kabupaten Semarang, dan Jawa Tengah secara keseluruhan.
Terlebih lagi kata Sutrisna, RPH di sekitar Ungaran juga sudah kelebihan permintaan.
“Selama pandemi (tahun) kemarin turun tapi tidak separah ini. (Tahun) kemarin masih 70 persenan. Nah yang ini kan karena kemarin sudah sempat landai, setelah beli bibit ternak ternyata Covid-nya terus naik dan ini puncak-puncaknya. Sebenarnya ada yang mau beli buat kurban tetapi panitia kurbannya tidak berani menyelenggarakan,” ujarnya.
WAGUB TANGGAPI KELUHAN PETERNAK HEWAN KURBAN
Mendengar curhatan Sutrisna, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, tidak menyangkal ada kelebihan antrean permintaan di RPH yang ada di sekitar Ungaran.
Ia menjelaskan situasi saat ini sedang sulit. Panitia Iduladha tidak menyelenggarakan kurban karena khawatir terjadi kerumunan.
“Sebenarnya bukan dari sektor ekonomi saja, penurunan kurban tahun ini karena memang masyarakat menghindari betul kerumunan. RPH ini antrenya sudah over sehingga kita dorong penguraian supaya bisa ditampung tetapi tidak ada kerumunan,” Jelas Taj Yasin.
Selain itu, Taj Yasin, mengatakan permasalahan yang terjadi saat ini bukan karena kesulitan mengirim hewan ke luar kota, tapi masalah ekonomi yang sedang turun.
“Kebetulan untuk Pak Sutrisna ini pasarannya hanya di sekitaran sini ya. Jadi nanti kita lihat, saat ini walaupun ada PPKM kalau untuk transportasi ekonomi tidak masalah,” ujarnya.
“Sebenarnya kalau dampak PPKM ke luar kota tidak ada. Tapi permasalahannya saat ini adalah ekonomi yang saat ini turun dan pengaturan ketika nanti pada Hari Raya Iduladha,” kata Taj Yasin, menambahkan. *
Penulis : Rezanda Akbar D
Editor : M. Rain Daling