SEMARANG, Lingkar.co – Ketua Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Jawa Tengah, H. Mahsun menyebut pendapatan asli daerah (PAD) serta anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) kota Semarang cukup tinggi. Namun ia menyayangkan perolehan zakat infaq dan sedekah (ZIS) di kota Semarang masih rendah.
“Cilacap hari ini hampir 1,2 milyar per bulan, tapi jangan lupa PAD atau APBDnya itu hanya 1/3 dari kota Semarang,” kata Mahsun saat memberikan sambutan pembukaan rapat koordinasi cabang (Rakorcab) LAZISNU Kota Semarang di hotel Grasia, Sabtu (2/6).
Lebih lanjut Mahsun mengatakan, keNUan warga Cilacap juga tidak beda jauh dengan kota Semarang. Jadi, menurutnya ZIS di Kota Semarang seharusnya mampu mencapai 3 kali lipat dari Cilacap. Untuk itu, pembuatan program yang baik diharap bisa memacu perolehan ZIS agar selaras dengan PAD dan APBD, “Inovasi (pengelolaan ZIS) perkotaan harusnya lebih dari di daerah,” ujarnya.
Untuk memacu motivasi kinerja LAZISNU dan Unit Pengelola Zakat Infaq dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) yang ada di 16 Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU), ia meminta agar belajar dari pengalaman LAZISNU Kota Magelang yang saat ini hampir melampaui LAZISNU Cilacap karena dahulu belajar dari LAZISNU Temanggung.
Sementara, Ketua LAZISNU Kota Semarang, Muhaimin menyampaikan UPZISNU yang ada di tiap kecamatan telah mengantongi izin operasional. Adanya Rakorcab pertama tersebut dia harapkan dapat meningkatkan peringkat LAZISNU Kota Semarang naik di posisi 10 besar pengelolaan terbaik di Jawa Tengah.
“Seluruh UPZIS tingkat kecamatan alhamdulillah sudah punya izin operasional,” kata Ketua Lazisnu Kota Semarang, Muhaimin dalam laporannya.
Lebih jauh Muhaimin menuturkan pesan Ketua LAZISNU Jawa Tengah, H. Mahsun agar kota Semarang berpacu dengan kencang dalam pengelolaan Lazisnu, dari lembaga zakat tradisional menuju profesional. Untuk meningkatkan kinerja profesional, maka pihaknya menghadirkan narasumber yang kompeten, yakni Direktur Eksekutif NU Care LAZISNU Kabupaten Cilacap, Ahmad Fauzi dan Ketua LAZISNU Kabupaten Temanggung, K. M. Saifurrohman
Dengan pembekalan tersebut, dia berharap keterampilan manajerial 16 Upzisnu yang ada di kota Semarang semakin meningkat, juga mampu meningkatkan kesadaran makna penting kehadiran program NU Care yang dijalankan LAZISNU bagi keluarga besar NU di kota Semarang.
“Yang ketiga, kami berharap pasca Rakercab ini bisa meningkatkan motivasi UPZISNU untuk menjadi kader penggerak NU melalui pengelolaan zakat infaq dan sedekah Nahdlatul Ulama di Kota Semarang,” tandasnya.
Dia pun berharap pasca Rakorcab ini proses rekrutment petugas penjemput koin sudah selesai sehingga bimbingan teknis (Bintek) bisa digelar secepatnya, “Kalau pembentukan kepengurusan UPZISNU dan petugas lapangan di ranting bisa selesai, kita targetkan Bintek penjemput koin bisa dilaksanakan di bulan Juli mendatang,” harapnya.
Sementara Katib Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang, KH. In’amuzzahidin mengingatkan gerakan ‘amati tiru dan modivikasi’ (ATM). Dia sebut banyak program yang bersifat milenial dan kekinian sehingga membuat berbagai lapisan masyarakat bisa menerima kotak koin NU Kota Semarang. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps