Lingkar.co – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Palangka Raya, H. Muhammad Syahrun menginstruksikan semua pengurus untuk mengikuti kaderisasi tingkat dasar di NU, yakni Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU).
Dirinya bahkan mengeluarkan surat instruksi kepada pengurus Badan Otonom, lajnah, dan Majelis Musyawarah Cabang (MWC) Kecamatan di jajaran NU Kota Palangka Raya untuk menyukseskan kaderisasi dari tingkat dasar.
“Ini juga berlaku bagi pengurus cabang NU Kota Palangka Raya yang belum pernah mengikuti PD-PKPNU,” kata Syahrun dalam siaran persnya, Sabtu (22/6/2024).
“Pada dasarnya, kami meminta agar seluruh jajaran pengurus bisa ikut berpartisipasi mengikuti pengkaderan,” sambungnya.
Sebagai informasi, PCNU Kota Palangka Raya akan menggelar PD-PKPNU pada 28-30 Juni 2024 mendatang. Kegiatan dipusatkan di Ponpes Darul Amin Jalan Yakut I Palangka Raya.
PD-PKPNU merupakan sistem dan mekanisme kaderisasi untuk membentuk kader penggerak NU di lingkungan organisasi. Tujuannya untuk melahirkan kader NU yang tangguh, berkualitas, dan mampu memahami tata kelola organisasi secara baik.
“Melalui PD-PKPNU, nantinya pengurus di PCNU, banom, MWC, maupun lajnah diharapkan sama-sama memiliki memiliki pemahaman mendalam tentang NU dan tujuan yang lebih terarah dalam jam’iyyah,” tambah HM Syahrun.
Panitia PD-PKPNU Kota Palangka Raya juga membuka kesempatan kepada pengurus PCNU, banom, dan lajnah se-Kalimantan Tengah agar bisa mengikuti kegiatan tersebut. Beberapa pengurus dari kabupaten bahkan telah menyatakan siap mengirimkan kader dengan mengisi link yang tersedia sebagai bentuk kesungguhan.
Untuk kegiatan PD-PKPNU, panitia juga telah berkoordinasi dengan PBNU terkait penyiapan instruktur yang akan dikirim. Sejumlah materi yang disampaikan antara lain terkait wawasan pengetahuan yang mendalam tentang pemahaman Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) berupa keorganisasian, wawasan global, spiritual serta penguatan tentang maraknya bahaya radikalisme dan fundamentalisme.
“Itulah kenapa PD-PKPNU ini sangat penting agar diikuti oleh PCNU, banom, MWC, dan lajnah. Dalam ber-NU kita tidak hanya berjam’iyyah, tapi juga harus memahami secara mendalam tentang NU itu sendiri,” pungkasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps