Lingkar.co – Klinik Utama PMI Kota Semarang mengadakan penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan di kelurahan Barusari , Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/5/2025).
Para peserta yang pada umumnya lansia mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan, terutama saat mulai memasuki usia senja. Selain itu, peserta juga menjadi lebih bijak dalam mengonsumsi obat-obatan.
Meri (59) salah satunya, ia menjadi lebih paham mengapa lansia harus melakukan cek kesehatan secara rutin, dan tidak boleh mengonsumsi obat-obatan tanpa pemeriksaan terlebih dahulu. Karena kondisi tubuh menentukan dosis obat sehingga untuk kasus medis seperti gula darah dan tensi memiliki dosis obat yang berbeda, sesuai dengan hasil pemeriksaan.
Ia mengaku belum mengetahui adanya peningkatan fasilitas dan pelayanan sehingga yang semula klinik pratama kini telah menjadi klinik utama. “Sudah pernah (berobat ke klinik PMI), tapi dulu ya waktu klinik umum dan gigi, karena deket,” akunya.
Dirinya pun berterima kasih atas adanya kegiatan penyuluhan kesehatan sehingga ia menyadari pentingnya konsultasi dan pemeriksaan kesehatan lebih baik daripada datang untuk berobat. Ia juga berniat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gigi maupun gula darah di usia yang hampir menginjak 60 tahun.
“Tertarik, mungkin kita bisa ke sana tapi bukan dalam keadaan sakit ya, mungkin cek darah supaya bisa mengetahui kesehatan kita karena imbauannya kalau datang dalam keadaan sehat. Saya tertarik dengan kegiatan ini. Sukses untuk PMI,” ucapnya.
Ungkapan senada juga dikatakan Yuni (62). Ia bersyukur bisa curhat dengan dokter klinik dalam penyuluhan kesehatan tersebut. Kepada dr. Maulida Ilyun Hilda ia mengaeluhkan tensi dan gula darah naik sejak memasuki usia 60 tahun.
“Saya berterima kasih banget. Lagian kemarin saya cek EKG ya di puskesmas, itu raport (hasi cek kesehatan) saya merah semua,” ungkapnya.
Namun, ia mengaku belum mengetahui adanya klinik di PMI Kota Semarang karena dulu ia ke PMI untuk keperluan donor darah saja. “Oh, ada kliniknya toh, saya taunya donor darah, karena dulu sering,” ujarnya.
Kepala Klinik Utama PMI Kota Semarang, dr. Diah Hastuti, M.Biomed mengakui pada umumnya lansia merasakan kekebalan tubuh mulai menurun karena tidak menerapkan pola hidup sehat saat masih muda, dan mengonsumsi berbagai makanan tanpa memahami kebutuhan gizi.
“Tubuh kita pasti responnya beda saat usia muda dengan usia tua, karena cara kerja organ-organ tubuh kita semaksimal seperti saat usia muda. Kenapa bisa muncul di usia tua? Ya itu tadi, mungkin sewaktu muda tidak terbiasa olahraga atau konsumsi makanan sembarangan, tinggi gula, tinggi garam,” jelasnya.
Saat masih muda, lanjutnya, organ tubuh masih bekerja dengan baik, sehingga kandungan lemak dan gula berlebih dapat dikonversi dengan baik. Namun sebaliknya organ tubuh tidak dapat bekerja dengan maksimal saat usai lanjut, sehingga menumpuk dalam tubuh dan berakibat menjadi penyakit.
“Jadi mulai sekarang, baik yang muda maupun yang sudah tua mulai menjag pola hidup yang lebih baik, menjaga pola makanan, tidak tinggi gula tidak tinggi garam dan olahraga yang teratur,” pesannya.
Terkait tujuan penyuluhan kesehatan, ia berharap agar warga lebih waspada terhadap penyakit, terutama hipertensi dan gula darah bagi lansia. Selain itu, dirinya juga melakukan sosialisasi tentang klinik utama PMI Kota Semarang telah membuka berbagai pelayanan kesehatan.
“Karena warga di kota Semarang, bahkan yang di sekitar PMI tidak tahu kalau PMI punya klinik. Jadi biar warga menjadi tahu dan pelayanan klinik PMI jadi lebih maksimal,” ucapnya. ?*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat