Lingkar.co – Kolam retensi yang berlokasi di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus dinilai efektif membantu menanggulangi permasalahan banjir yang sering terjadi di sejumlah desa di wilayah Kecaman Jati.
Camat Jati Fiza Akbar mengatakan, per Rabu (22/1/2025) pukul 17.00 WIB, debit Bendung Wilalung sudah mencapai 900 meter kubik. Meski demikian, sejumlah desa yang rawan banjir terpantau masih aman.
Ia menyampaikan bahwa kolam retensi sudah mulai beroperasi pada awal tahun 2025. Adanya kolam retensi ini, katanya, saat ini membuat permukiman yang biasanya merupakan langganan banjir tidak ada genangan, di antaranya di Desa Tanjungkarang, Desa Jetis Kapuan dan Desa Jati Wetan.
“Saat ini masih aman, kecuali wilayah Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor ada genangan di lahan persawahannya,” katanya, Rabu (22/1/2025).
Ia menjelaskan saat ini dua pompa kecil berkapasitas masing-masing 500 liter yang ada di kolam retensi sudah difungsikan untuk membantu mencegah terjadinya banjir.
“Sedangkan tiga pompa besar dengan kemampuan masing-masing 1500 liter per detik masih off. Karena kalau dihidupkan justru bisa menyedot air dari Sungai Juana yang malah membuat Sungai Wulan semakin penuh, bahaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, dirinya berharap debit air yang masuk dari Bendung Wilalung bisa semakin berkurang. Hal ini agar kondisi di desa-desa rawan banjir bisa tetap aman.
“Semoga debit airnya berkurang sehingga limpasan air dari Sungai Wulan ke Spillway SWD 1 yang berada di Dukuh Goleng tidak semakin besar volumenya,” harapnya. (*)
Penulis: Miftah
Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps