Komitmen Jaga Lingkungan Bersih Berkelanjutan, Kementerian Lingkungan Hidup, Kemendikdasmen dan Kemendiktisaintek Teken MoU

Wamendiktisaintek Fauzan. Foto: dokumentasi
Wamendiktisaintek Fauzan. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup meneken Memorandum of Understanding (MoU) untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dan berkelanjutan.

Nota kesepahaman ketiga kementerian ini dilakukan dengan kegiatan ASTA Aksi Peduli Sampah Nasional di Lingkungan Sekolah dan Kampus. Acara kolaborasi ini dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 dengan mengusung tema Kolaborasi untuk Indonesia Bersih. Kegiatan ini terpusat di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan pelaksanaan serentak di delapan universitas lainnya di seluruh Indonesia.

Wakil Menteri Kemendiktisaintek, Fauzan, hadir secara langsung untuk memberikan sambutan serta menandatangani MoU sebagai tanda komitmen bersama dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan tinggi.

Dalam kesempatan itu, Wamen Kemendiktisaintek menekankan bahwa kampus memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran dan tanggung jawab lingkungan bagi generasi muda.

“Kampus memiliki peran strategis dalam menangani permasalahan sampah. Kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya memang sudah mulai tumbuh, tetapi masih sering terjadi penumpukan yang menyulitkan pengelolaannya. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus berperan aktif dalam mencari solusi atas permasalahan sampah yang telah lama menjadi tantangan di tengah masyarakat,” ujar Wamen Fauzan dalam siaran pers di laman resmi, Selasa (20/5/2025).

Fauzan juga menyoroti permasalahan lingkungan bukan hanya isu nasional, tetapi sudah menjadi perhatian global. Oleh karena itu, menurut dia, keterlibatan kampus sebagai pusat inovasi dan solusi sangat diperlukan.

“Persoalan sampah sudah ada sejak lama dan terus menjadi tantangan bagi masyarakat. Kampus harus hadir sebagai problem solver dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan ini. Sinergi antara dunia pendidikan dan sektor lingkungan hidup merupakan langkah strategis untuk mewujudkan Indonesia yang lebih ramah lingkungan,” terangnya.

Fauzan berharap kerja sama lintas sektoral yang ada bisa mendorong Indonesia menjadi negara ramah lingkungan. “Saya kira ini adalah sinergi yang sangat strategis dan kolaborasi yang futuristik, harus dilakukan, antara Kementerian Lingkungan Hidup, kemudian Kementerian Pendidikan Dasar Menengah, termasuk Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi. Mudah-mudahan kerja sama ini akan terus mendorong Indonesia menjadi negara yang ramah lingkungan,” harapnya.

Sementara, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq

Sebagai informasi, kegiatan tidak hanya sebatas MoU. Dalam kesempatan itu juga dilakukan seremoni pengukuhan Kader Lingkungan dari kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menjaga kebersihan lingkungan; dan Video conference dengan tujuh perguruan tinggi lainnya untuk memperluas dampak program ini.

Senada, Rektor Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Ahmad Alim Bachri menyatakan pentingnya pengelolaan sampah dan lingkungan. Untuk itu dirinya menegaskan bahwa pihaknya siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan sampah. (*)

Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat