Berita  

Konsisten Turunkan Kemiskinan di Jateng, BKOW Gelar Pelatihan Destara

Ning Nawal dalam Rapat Koordinasi ke-2 Desa Sejahtera (DESTARA) dan Pelatihan Ekonomi/Keterampilan Kelompok Usaha Perempuan di 3 Desa secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Ning Nawal dalam Rapat Koordinasi ke-2 Desa Sejahtera (DESTARA) dan Pelatihan Ekonomi/Keterampilan Kelompok Usaha Perempuan di 3 Desa secara virtual, Rabu (27/10/2021).

JEPARA, Lingkar.co – Ketua Badan Kerja sama Organisasi Wanita, Nawal Arafah Yasin memaparkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2021 sebesar 5,96 persen, turun 0,52 persen poin ketimbang dengan Agustus 2020.

Hal itu, ia sampaikannya pada Rapat Koordinasi ke-2 Desa Sejahtera (DESTARA) dan Pelatihan Ekonomi/Keterampilan Kelompok Usaha Perempuan di 3 Desa secara virtual, Rabu (27/10/2021).

Selain TPT, jumlah penduduk miskin, juga mengalami sedikit penurunan, dari 11,84 persen (4,12 juta orang) pada bulan September 2020 menjadi 11,79 persen (4,11 juta orang) pada bulan Maret 2021. Bahkan per April 2021 ada 15 Kabupaten/ Kota yang masuk kategori miskin.

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

“Meskipun angka pengangguran dan kemiskinan sedikit menurun, angka tersebut masih jauh dari harapan kita semua, dalam upaya kita mewujudkan Jawa Tengah sejahtera dan berdikari,” ucap Ning Nawal sapaan akrabnya.

Untuk itu, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Tengah yang sebagai wadah 39 organisasi wanita serta berjejaring dengan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) se-Jawa Tengah berpartisipasi aktif mendukung pengentasan kemiskinan.

Istri Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen itu, mengatakan, bahwa pengentasan Kemiskinan tersebut, akan ia lakukan melalui program Destara (Desa Sejahtera).

Png-20230831-120408-0000

Program yang ia usung itu, akan berisi tentang pelatihan ekonomi dan keterampilan usaha bagi kelompok perempuan di 3 desa.

“Untuk kelompok perempuan usaha di Desa Ketro kita beri pelatihan ekonomi/ ketrampilan usaha pengolahan dan pengemasan ikan, di Desa Bantarbolang pembuatan dan pengemasan sirup rambutan, sedangkan di Desa Kebon Batur gelar pelatihan pengolahan dan pengemasan kunyit,” paparnya.

Dirinya berharap, dengan pelatihan itu akan menambah keterampilan perempuan dalam mengolah potensi dan sumber daya yang ada di masing-masing desa.

Dengan begitu, akan menambah sumber penghasilan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga.

“Targetnya, akan terbentuk kelompok usaha ekonomi produktif dengan aktor perempuan melalui produksi pengolahan komoditas sesuai potensi desa masing-masing hingga terwujud desa sejahtera perempuan dan anak,” harapnya.

Penulis : Rezanda Akbar D.
Editor : Muhammad Nurseha

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *