SRAGEN, Lingkar.co – Sutarti, 49, korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalulintas (laka lantas) maut yang terjadi di simpang empat Kebakkramat, Karanganyar, pada Minggu (21/3/2021) sore. Setelah suaminya minggat dari rumah, Sutarti sendirian menghidupi lima anaknya. Ternyata ia merupakan wanita yang menjadi tulang punggung keluarga.
Warga Dukuh Taraman, Desa Taraman, Kecamatan Sidoharjo, Sragen itu mengembuskan nafas terakhirnya setelah tergasak Bus Haryanto yang dengan dugaan sementara, menerobos lampu merah di simpang empat Kebakkramat. Saat evakuasi, kondisi korban masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Namun, nyawanya tak bisa tertolong setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah Moewardi (RSDM) Kota Solo. Jenazah tiba di rumah duka setelah keluarga menjemput pada Minggu malam. Oleh pihak keluarga dan warga sekitar, jenazah Sutarti langsung dikebumikan.
Baca Juga: Bus PO. Haryanto Duga Langgar Lampu Merah, Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas
Korban meninggalkan lima orang anak. Anak pertama perempuan yang berusia 23 tahun dan sudah menikah. Sedangkan anak kedua, pria berusia 22 tahun tinggal bersama kakak ipar di Papua. Anak ketiga perempuan berusia 19 tahun. Sementara dua anak terakhir merupakan laki-laki dengan usia 11 dan 5 tahun.
Laka Lantas Berujung Duka
“Anak ketiga dan keempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren di Mantingan. Anak kelima yang paling kecil tinggal di rumah simbahnya yang sudah tua dan mulai pikun,” ujar Ketua RT 12, Desa Taraman, Sidoharjo, Sragen, Mulyadi.
Mulyadi menjelaskan, selama ini Sutarti berjuang sendirian menghidupi keluarganya. Suaminya telah pergi meninggalkannya selama bertahun-tahun tanpa ada kabar. Untuk membesarkan lima anaknya, Sutarti bekerja sebagai pedagang sayur keliling dengan menggunakan beronjong.
Baca Juga: Bus Pariwisata Kecelakaan di Sumedang, 19 Orang Tewas
Tidak hanya di wilayah Sragen, saat musim panen tiba, Sutarti bekerja sebagai buruh tani hingga wilayah Karanganyar. Warung es di rumahnya menjadi pekerjaan sampingan untuk meringankan beban hidupnya.
“Dia adalah tulang punggung keluarga dan ibu yang ulet bekerja. Dia berjuang sendiri demi menghidupi anak-anaknya. Usaha apa saja dijalani demi keluarga setelah ditinggal pergi begitu saja oleh suami. Sangat kasihan sekali. Semoga anak-anaknya kelak jadi orang yang sukses,” papar Mulyadi.(fid/lut)