Lingkar.co – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati berencana membangun Refuse Derived Fuel (RDF) atau keripik sampah. Hal ini untuk menangani masalah sampah di wilayah Kabupaten Pati yang semakin meningkat setiap harinya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan, Persampahan dan Pertamanan DLH Kabupaten Pati Henri Setiawan mengungkapkan, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) mencapai 160 ton per harinya. Sementara, sampah di luar TPA mencapai 500 ton per hari.
Ia mengatakan dengan teknologi RDF sampah dapat dikurangi. Dalam prosesnya, jelasnya, sampah dikeringkan terlebih dahulu untuk menurunkan kadar air hingga 25 persen dan menaikkan nilai kalor. Namun sebelumnya sampah dicacah terlebih dahulu untuk menyeragamkan ukurannya menjadi 2-10 cm. Program ini, kata Hendrik, akan bekerja sama dengan Semen Gresik.
“Kita sudah kedatangan dari pihak Semen Gresik, kedatanganya mengenalkan pengolaha RDF yang sudah dijalankan. Harapan nantinya pembangunan RDF bisa mengurangi penimbunan sampah.yang semakin hari semakin meningkat volumenya,” ujarnya, Kamis (18/1/2024).
Untuk saat ini, katanya, pembangunan RDF masih dalam proses pemenuhan dokumen persyaratan kreteria ke pusat.
“Termasuk persyaratan pihak out taker sendiri baru nanti dari pusat ada dananya atau tidak,” terangnya.
Selain Semen Gresik, katanya, sejumlah investor asing juga berminat berinvestasi mengolah sampah di Kabupaten Pati.Ia pun berharap program ini nantinya dapat berjalan baik. Sehingga, dapat menjadi solusi pengurangan sampah dan pemanfaatan limbah di Kabupaten Pati. (*)
Penulis: Miftahus Salam