PURBALINGGA, Lingkar.co – Lain dulu, lain sekarang. Itulah ungkapan yang menggambarkan Pasar Panican Kabupaten Purbalingga saat ini. Dulu kumuh, sekarang aman dan nyaman.
Kepala Pasar Panican, Kabupaten Purbalingga, Sardi mengungkapkan, pasar yang ia kelola kondisinya dulu memprihatinkan.
Namun, pada 2020 lalu mendapat bantuan untuk merevitalisasi pasar dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebesar Rp 6.144.810.000.
“Pasar lama, dulu sangat menyedihkan, becek, bocor, dan kumuh. Setelah ada bantuan provinsi, pak Gubernur Ganjar, sekarang pasar menjadi bagus. Bangunannya bagus sekali,” kata Sardi di tempat tugasnya, Sabtu (4/2/2023).
Pascarevitalisasi, pedagang, petugas, hingga pengunjung pun nyaman saat berada di pasar. Pengunjung dan pedagang tidak kehujanan, tak lagi kumuh, tak lagi banjir, dan tak ada kebocoran atap. Bahkan, los pasar juga jadi lebih rapi.
Bangunan yang bagus, memiliki pintu gerbang yang dilengkapi petugas keamanan, membuat kondisi pasar lebih aman. Pedagang tak lagi khawatir meninggalkan barang dagangan di pasar.
Praktis, jumlah masyarakat yang berkunjung ke pasar meningkat. Menurut mantan petugas kebersihan pasar ini, sebelum mengalami revitalisasi, pasar hanya ramai saat Rabu dan Minggu.
“Ramai sekarang. Kalau dulu hari pasaran yakni Rabu dan Minggu. Sekarang tiap hari. Kira-kira 300 orang. Dulu pisah-pisah, belum bisa menghitung,” jelasnya.

Pasar Panican merupakan salah satu dari 79 pasar yang mendapat bantuan revitalisasi.
Dari jumlah tersebut, terdapat pasar yang mendapatkan bantuan sebanyak dua kali.
Dengan demikian, total bantuan Gubernur Jateng dari 2013 hingga 2022 ada sebanyak 81 pasar.
Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menyebutkan, Gubernur menggelontorkan Rp 360.607.529.478 untuk 79 pasar itu.
Aman dan Nyaman
Senada, Ketua Paguyuban Pasar Panican, Hamidun Nur Muhadi mengakui kondisi pasar yang sekarang memang membuat pengunjung merasa lebih nyaman. Sehingga mereka tak malas untuk pergi belanja.
“Dulu, pengunjung, karena keadaan yang seperti itu (kumuh) tentu saja kurang nyaman, becek, ada yang jatuh, enggak nyaman. Sehingga tidak nyamannya itu membuat mereka malas datang ke pasar,” tuturnya.
Para pedagang seperti dirinya juga merasa senang dengan kondisi pasar yang telah rapi pascarevitalisasi.
Terlebih kondisi pasar yang aman karena penjagaan 24 jam. Pedagang tak lagi khawatir kehilangan barangnya, misalnya alat timbangan.
Dari catatan paguyuban pedagang Pasar Panican, terdapat sekitar 267 orang pedagang yang berjualan. Sedangkan jumlah kios di Pasar Panican terdapat sekitar 103 unit.
Seorang pedagang Pasar Panican, Amanah (48) mengaku senang karena pasar menjadi lebih baik kondisinya pascarevitalisasi.

Ia tidak lagi khawatir dagangannya akan kotor, sebab los yang ada lebih bersih dan lantainya pun telah beralas keramik.
“Terima kasih, Pak Ganjar, pasar sudah dibangun, pedagang senang. Terima kasih, Pak Ganjar,” saat ditemui di lapaknya.
Pengalaman Buruk
Sementara, seorang pengunjung Pasar Panican, Prima Widya Dara (30) menceritakan pengalamannya saat berbelanja di Pasar Panican sebelum revitalisasi.
Warga Panican ini mengaku pernah terpeleset karena lantai pasar yang licin.
“Dulu aku pernah kepleset. Jadi roknya sobek. Kalau sekarang, lebih nyaman. Sekarang tiap hari ke pasar. Dulu seminggu sekali,” akunya.
Senada dengan Dara, pengunjung lain, Maslahatur Rohmah (42). Ia mengatakan Pasar Panican kini lebih nyaman.
Seingatnya, pasar yang dulu lantainya masih tanah. Becek dan banjir saat hujan. Bahkan banyak pengunjung yang terpeleset. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat