Site icon Lingkar.co

Legislator: Importasi Produk Dibatasi, Sektor Pertanian Semakin Maju

Ilustrasi lahan pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, meyakini bahwa sektor pertanian Indonesia akan lebih maju lagi. FOTO: ANTARA/Lingkar.co

Ilustrasi lahan pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, meyakini bahwa sektor pertanian Indonesia akan lebih maju lagi. FOTO: ANTARA/Lingkar.co

JAKARTA, Lingkar.co – Anggota Komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin, meyakini bahwa sektor pertanian Indonesia akan lebih maju lagi, apabila ada pembatasan importasi produk pertanian.

Hal itu seiring dengan usaha peningkatan kapasitas produk pertanian dalam negeri.

“Semakin kecil nilai importasi kita di bidang pangan pertanian pangan ini, akan semakin besar peluang kemajuan sektor pertanian,” kata Akmal, dalam keterangan persnya, Jumat (30/7/2021).

Akmal optimis, para akademisi senior dan beberapa kalangan termasuk mantan pejabat era pemerintahan sebelumnya, telah mengkampanyekan stabilitas sektor pertanian, termasuk pada masa pandemi saat ini.

“Baru-baru ini, untuk sektor pertanian, saya mendapati catatan BPS berupa nilai ekspor sektor pertanian pada bulan Juni 2021 mengalami kenaikan, yakni sebesar 33,04 persen (M-to-M) atau sebesar 15,19 persen secara (YoY),” jelas Anggota Komisi IV DPR RI itu.

Baca Juga:
Petani Menjerit Akibat Pengurangan Subsidi Pupuk

Kenaikan terjadi setelah komoditas tanaman obat, aromatik, rempah, kopi dan sarang burung walet memberi andil besar dalam ekspor selama Juni 2021.

“Tren ini diharapkan terus bertahan bahkan terus naik di bulan selanjutnya,” kata politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

JANGAN ADA LAGI KEBIJAKAN IMPOR

Legislator asal Sulawesi Selatan II itu pun menegaskan, pemerintah jangan lagi menjalankan kebijakan impor.

Menurutnya, selama ini kebijakan importasi terlalu mudah hingga terjadi berbagai polemik antar lembaga negara berkaitan dengan impor pangan.

“Akan sulit negara ini mewujudkan ketahanan pangan dengan adanya kemudahan importasi komoditas pertanian. Bahkan ujungnya, impor pangan hanya akan menyengsarakan petani,” ujarnya.

“Kalau stok kurang ini kan sudah kejadian berulang dari tahun ke tahun. Perbaiki dong kapasitas produksinya, kan sudah ada pengalaman dari tahun-tahun sebelumnya,” sambung legislator tersebut. *

Penulis: M. Rain Daling

Editor : M. Rain Daling

Exit mobile version