Lingkar.co – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soewondo Kendal menggelar operasi katarak gratis bagi masyarakat tidak mampu pada Selasa (13/5/2025).
Kegiatan sosial ini merupakan hasil kerja sama antara RSUD Kendal, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat dan Kabupaten Kendal, serta Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) cabang Jawa Tengah.
Direktur RSUD dr. Soewondo Kendal, dr. Saikhu mengatakan, bahwa kegiatan ini mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Sebanyak 149 orang mendaftar, meski kuota yang tersedia hanya untuk 100 pasien.
“Operasi ini khusus untuk pasien non-BPJS karena peserta BPJS sudah dicover oleh program pemerintah. Dari total pendaftar, ada juga yang berasal dari luar Kendal, seperti Kabupaten Batang dan Kota Pekalongan,” jelas dr. Saikhu yang mengenakan batik hijau.
Sebelum menjalani operasi, para peserta diwajibkan menjalani proses skrining guna memastikan kondisi medis mereka memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Kegiatan operasi katarak ini hanya berlangsung satu hari dan melibatkan 20 dokter spesialis mata dari Perdami Jawa Tengah.
“Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan setiap tahun karena antusiasme masyarakat sangat tinggi,” tambah dr. Saikhu.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permatasari, yang turut hadir meninjau langsung pelaksanaan kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya layanan kesehatan gratis ini.
“Kami sangat mengapresiasi kerja sama semua pihak yang telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya yang kurang mampu,” ujar Dyah yang mengenakan busana krem.
Salah satu peserta, Slamet Riyanto, warga Kecamatan Sukorejo, mengaku sangat bersyukur bisa mendapatkan operasi katarak secara gratis. Ia telah lama mengalami gangguan penglihatan akibat katarak.
“Kalau sore sampai malam, pandangan saya sangat terbatas. Alhamdulillah sekarang bisa ikut operasi gratis, semoga penglihatan saya membaik,” kata Slamet, mengenakan kaos putih.
Ketua Baznas Kendal, Samsul Huda, menyebutkan bahwa operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari program prioritas Baznas tahun 2025.
“Sebelumnya kami juga sudah melakukan pemeriksaan mata minus di sejumlah pondok pesantren. Ke depan, program seperti ini akan terus kami dorong agar lebih banyak masyarakat yang bisa merasakan manfaatnya,” ujar Samsul.
Dengan terlaksananya operasi ini, diharapkan semakin banyak warga yang terbantu dan memperoleh kembali kualitas penglihatan yang layak, sehingga mereka bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. ***