Lingkar.co – Senyum lega mengiringi langkah Camat Semarang Barat, Elly Asmara, saat keluar dari Ruang Senat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Diponegoro, Kamis (11/12/2025).
Lima tahun perjalanan akademiknya akhirnya berlabuh manis dengan gelar Doktor Administrasi Publik. Bagi Elly, pencapaian tersebut bukan sekadar gelar, melainkan buah dari proses panjang yang penuh ketekunan.
“Alhamdulillah… selesai juga. Ini perjalanan yang tidak mudah,” ucapnya dengan mata berbinar.
Laki – laki kelahiran Semarang, 28 Agustus 1985 itu memang tak asing dengan dunia pelayanan publik. Sejak kecil, ia tumbuh dan besar di Kota Atlas, menempuh pendidikan dari SDN Pedurungan Kidul 01 hingga SMAN 2 Semarang.
Pilihan hidupnya kemudian mengarah ke Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), kampus yang menempa calon aparatur sipil negara dengan disiplin dan tanggung jawab tinggi. Lulus pada 2009, Elly mulai meniti karier birokrasi dari bawah.
Berbagai jabatan strategis pernah diembannya, mulai dari staf DPKAD, Kepala Seksi Pendaftaran dan Pendataan, Kasubbid Bapenda, hingga Kepala Bidang Pembukuan dan Pelayanan serta Kepala Bidang Pajak Daerah Bapenda Kota Semarang. Sejak 2022, ia dipercaya menjabat sebagai Camat Semarang Barat.
“Dari situ saya belajar bagaimana kebijakan benar-benar bekerja di lapangan, bagaimana data menentukan keputusan, dan bagaimana masyarakat merespons pelayanan pemerintah,” tuturnya.
Pengalaman panjang di sektor perpajakan daerah itulah yang mengantarnya pada topik disertasi bertajuk Determinan Model Keputusan Pajak Restoran Berbasis E-commerce GoFood di Kota Semarang. Elly menyoroti fenomena paradoksal, ketika jumlah restoran mitra GoFood meningkat, namun penerimaan pajak justru mengalami penurunan.
Rasa penasaran itulah yang ia teliti secara mendalam sejak memulai Program Doktor Administrasi Publik Undip pada Agustus 2020. Ia menilai, pola kepatuhan pajak perlu disesuaikan dengan perkembangan bisnis digital yang kian masif.
“Model kepatuhan lama sudah tidak sepenuhnya relevan. Ekosistem digital menuntut pendekatan kebijakan yang berbeda,” jelasnya.
Temuan disertasi tersebut dinilai memberi kontribusi strategis, tidak hanya bagi Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, tetapi juga bagi pengembangan tata kelola perpajakan di sektor e-commerce.
Dukungan pun mengalir dari berbagai pihak. Kepala Badan Kesbangpol Kota Semarang, Bambang Ramusinto, hadir langsung dalam sidang terbuka tersebut. Sejumlah staf Bapenda hingga Head Area Gojek Semarang turut menyimak pemaparan hasil riset Elly.
Di balik capaian akademik itu, Elly tak lupa menyebut peran besar keluarga. Sang istri, Femega Dian Putriani, dan putrinya, Leanai True Asmara, menjadi sumber kekuatan selama proses panjang tersebut.
“Yang membuat saya bertahan ya keluarga. Mereka sangat sabar mendampingi,” katanya.
Elly berharap pencapaiannya bisa menjadi inspirasi bagi aparatur sipil negara lainnya. Menurutnya, budaya berpikir ilmiah harus terus ditumbuhkan di lingkungan birokrasi.
“Yang S1 ayo lanjut S2, yang S2 ayo lanjut S3. ASN harus terbiasa berpikir ilmiah agar mampu menyelesaikan persoalan publik secara lebih komprehensif,” pungkasnya. ***





