Site icon Lingkar.co

Lomba Paduan Suara PMI Kota Semarang, dr. Uva Berharap Persatuan Seni dan Kemanusiaan

Salah satu peserta lomba paduan suara PMI Kota Semarang saat menyanyikan lagu Sound for Humanity di aula Polbitrada Sambiroto Kecamatan. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Salah satu peserta lomba paduan suara PMI Kota Semarang saat menyanyikan lagu Sound for Humanity di aula Polbitrada Sambiroto Kecamatan. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Semarang mengadakan kegiatan lomba paduan suara di aula Politeknik Bina Transfusi Darah (Polbitrada) Sambiroto Kecamatan Tembalang Kota Semarang, Sabtu (23/8/2025) pagi. Secara spesifik setiap peserta wajib menyanyikan lagu hymne Sound for Humanity sebagai soundtrack kegiatan Bulan Kemanusiaan.

Ketua Penanggulangan Bencana dan Pelayanan Masyarakat (PB dan Yanmas) PMI Kota Semarang, dr. R. Panji Uva Utomo, MH, SpFM menyebut kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Kemanusiaan tahun 2025.

“Lomba paduan suara di pagi hari ini adalah rangkaian dari kegiatan bulan kemanusiaan PMI Kota Semarang tahun 2025 ini yang mengusung tema Humanity for Healthier Lifestyle,” ujarnya disela kegiatan.

dr. Uva melanjutkan, praktek pelaksanaan Bulan Dana PMI di kota Semarang dalam 5 tahun ini diubah dengan konsep menyuarakan itu kemanusiaan secara tematik. Sehingga dalam masa bulan dana fokus kegiatan pada menyuarakan isu kemanusiaan, tidak hanya pada kegiatan donasi.

“Jadi selama ini kita mengusung bagaimana suara kemanusiaan, semangat kemanusiaan untuk sesama, kita tahun ini mengusung tema pola hidup lebih sehat,” jelasnya.

Menurut Uva, pola hidup yang lebih sehat bukan hanya kesehatan fisik, namun lebih dari itu juga kesehatan sosial dan kesehatan psikis. “Sehingga kita mempunyai kepedulian dan berempati serta rasa kesetiakawanan yang cukup sehingga kita sehat secara seutuhnya, sehat secara jasmani, rohani juga sosial,” urainya.

Ia berharap kreativitas dalam memadukan kreasi seni dalam menyuarakan isu kemanusiaan menjadikan masyarakat lebih siap dalam menghadapi perkembangan dan perubahan zaman. “Kita menjadi manusia yang lebih siap menghadapi perubahan zaman. Jadi harapan kita ini seni dan kemanusiaan bisa bersatu,” ucapnya.

Ia berkata, latihan paduan suara membutuhkan waktu yang lama, mereka harus disiplin dan bisa bekerja sama. Hal itu sebetulnya nilai-nilai yang terkandung dalam gerakan PMI. Sebagaimana kehidupan, kesenian tidak hanya harmoni tapi juga belajar untuk menumbuhkan kepedulian dan kepercayaan terhadap sesama

Ia bilang, kegiatan kesenian sudah dilakukan pada Jumat kemarin dengan Smart Health Challengges yang menampilkan cara sosialisasi atau promosi pola hidup lebih sehat melalui lomba perpaduan musik dan tari, drama, maupun teaterikal monolog. “Ada lagi rangkaian land dance, ini khusus eyang-eyang yang sepuh-sepuh, yang muda juga boleh,” ungkapnya.

Kegiatan ditargetkan secara menyeluruh untuk semua masyarakat dari lansia, dewasa, pemuda, dan anak agar menerapkan budaya hidup yang lebih sehat.”Harapan kami mengajak semua masyarakat kota Semarang untuk bisa hidup sehat sekaligus menyukseskan bulan kemanusiaan PMI Kota Semarang 2025,” pungkasnya.

Untuk juara pertama kategori PMR Mula diraih oleh PMR SDN Srondol Kulon 01, disusul SDN Sumurboto, dan posisi ketiga ditempati SDN Purwoyoso 04. Kemudian, juara pertama dalam tingkat PMR Madya disabet oleh PMR SMP Maria Mediatrix, kedua SMPN 15, dan ketiga SMPN 12. Pada kejuaraan tingkat PMR Wira diraih oleh SMAN 07 Semarang, kedua MAN 1 Magelang dan Forpis Kota Semarang sebagai organisasi perhimpunan para anggota PMR menempati posisi ketiga.

Selanjutnya untuk tingkat perguruan tinggi KSR Markas PMI Kota Semarang berhasil meraih juara pertama dan KSR PMI PGSD Unnes berada di tempat kedua. Adapun pengurus PMI Kecamatan Semarang Barat terpilih sebagai juara pertama dan PMI Kecamatan tampil sebagai juara kedua. (*)

Penulis: A. Rifqi Hidayat

Exit mobile version