Kabar Politik Terkini dan Terpercaya Indonesia

Lomba Poster Digital Porsema Tingkat SD, Bukti Sekolah NU Siap Sambut Kebijakan Mendikdasmen

Salah satu peserta lomba poster digital Porsema NU Kota Semarang saat membuat desain poster. Foto: Rifqi/Lingkar.co
Salah satu peserta lomba poster digital Porsema NU Kota Semarang saat membuat desain poster. Foto: Rifqi/Lingkar.co

Lingkar.co – Adanya lomba pembuatan poster digital yang diikuti siswa Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nahdlatul Ulama (NU) Kota Semarang menjadi bukti kesiapan pengelola pendidikan di NU siap menyambut kebijakan yang bakal diterapkan oleh Prof. Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)

Hal itu dikatakan oleh ketua panitia Pekan Olahraga dan Seni Ma’arif (Porsema) XIII Kota Semarang untuk jenjang SD/MI, Zamah Syari.

“Alhamdulillah peserta lomba pembuatan poster digital bisa menyelesaikan dalam waktu satu jam, lebih cepat dari waktu maksimal yang ditetapkan yakni tiga jam,” kata Zamah seusai kegiatan yang digelar di SD Islam Darul Huda, Genuk Kota Semarang, Sabtu (8/2/2025) petang.

Ia jelaskan, aturan dalam lomba pembuatan poster dimulai dari lembar kosong yang diisi dengan template non premium. “Setiap peserta hanya berlatih sendiri di rumah, panitia membuatkan akun Canva di web panitia, peserta harus login dulu dengan akun dan password yang dibagikan saat lomba dimulai,” ujarnya.

Menurutnya, kecekatan dan kreativitas siswa peserta lomba menjadi bukti bahwa sekolah NU sudah siap menyambut kebijakan Mendikdasmen terkait wacana pembelajaran coding dan artificial intelligence (AI) sebagai kurikulum pilihan.

“Kalau wacana coding dan AI sebagai tambahan pilihan dalam kurikulum, maka lomba poster digital ini menjadi modal dasar dan bukti bahwa sekolah NU juga siap menyambut kebijakan tersebut,” ucapnya.

Adapun cabang olahraga yang dilombakan antara lain; catur, lari jauh 1500 meter, lari pendek 60 meter, tenis meja tunggal, tenis meja ganda, bulu tangkis tunggal, bola volly, futsal, takraw, senam Nahdlatul Ulama, lompat jauh.

Sedangkan pada lomba seni, terdapat pencaksilat Wiraloka, kaligrafi, poster digital, MTQ, cipta dan baca puisi religi, qasidah religi, pidato bahasa Inggris, pidato bahasa Arab.

“Semua aturan perlombaan ini sudah sesuai dengan Porsema NU Jateng, dengan harapan agar yang juara nanti tidak banyak penyesuaian saat maju di tingkat Jateng pada tahun depan,” jelasnya.

Secara keseluruhan, kata dia, jumlah sekolah yang berpartisipasi meningkat cukup signifikan. Namun tidak semua sekolah mengikuti semua cabang lomba. “Secara partisipatif, sekolah yang ikut Porsema NU ini meningkat banyak tapi tidak semua mengikuti semua perlombaan,” ungkapnya.