Luncurkan Tagline GAS POL GUS, Ini Penjelasan Gus Faishol

Gus Faishol, Ketua DPC PPP Blora. Foto oleh Lilik Yuliantoro

Lingkar.co – Luncurkan Tagline GAS POL GUS, calon legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) M Ahmad Faishol Nadjib, siapkan Langkah Politik Strategis.

“Gas Pol Gus, itu tagline kampanye saya,” terang M. Ahmad Faishol yang akrab disapa Gus Faishol, Caleg dari PPP nomor urut 9 dari Dapil Jateng III, Jumat, (07/07/2023).

Menurutnya, dalam beberapa versi GAS POL GUS ditulis dengan 9AS PPPOL 9US. Penggunaan angka 9 menggantikan huruf G dan penggunaan tiga huruf PPP sebagai asosiasi bahwa Gus Faishol adalah bacaleg Dapil Jateng III dengan nomor urut 9 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Saingan beratnya incumbent, incumbent itu secara visi yang sudah dideklarasikan. Tapi insyaallah beda,” ungkapnya.

Lebih lanjut, dibalik kata GAS POL GUS sebenarnya terungkap program dan kerja politik yang marathon dengan program yang cukup berat. Dan kata GAS POL GUS merupakan asosiasi pada ritme kerja yang diakselerasi atau dipercepat.

Gus Faishol, Ketua DPC PPP Blora. Foto oleh Lilik Yuliantoro

Pemaparan langkah politik strategis itu sebagian sudah disampaikan dalam Rapat Paripurna DPRD oleh Jariman, politisi senior PPP dari Kecamatan Ngawen.

Keseluruhan strategi politik itu terbagi dalam dua dimensi yaitu isi atau program dan strategi pencapaiannya.

Salah satu dimensi program yang akan diinisiasi, terpilih ataupun tidak terpilih dalam arti berpotensi menjadi program partai adalah gerakan 999.999 pohon buah untuk Blora.

“Saya akan B3, Bapak Buah Blora,” selorohnya ringan disambut tawa para jurnalis yang mewancarainya.

Adapun dalam tataran dimensi strategi Gus Faishol telah dan akan terus melakukan turba untuk menjalin relasi dengan beragam elemen.

“Kita ingin mengetuk hati masyarakat, mereka didatangi, didengarkan. Jadi kita harus mau datang, turun gunung, turun, turun dan turun,” terangnya.

Beberapa turba yang dijalani antara lain ke jejaring pondok pesantren dan kelompok santri yang merupakan basis alamiahnya, dialog panjang dengan Lurah Laga dari Desa Bangsri, membuka ruang dialog dengan kelompok milenial dan upaya mendatangkan Sandiaga Uno ke Blora.

“Tidak ada calon dari santri asli Blora. Jadi respon kelompok santri bagus. Kita buka semua jejaring ke sana untuk bisa menyulam dan merajut kembali jejaring lama yang sudah terbina,” bebernya.

Gus Faishol juga menjelaskan pengalamannya bertukar pikiran dengan elemen masyarakat yang progesif mengupayakan perbaikan masyarakat, diantara dengan Lurah Laga dari desa Bangsri.

“Saya diskusi panjang dengan Lurah Laga. Menurutnya perjuangan membesarkan desa itu berat. Salah satunya harus jadi pelobi yang ulung agar masayarakat mau menerima visi misi kita”.

Apa yang diceritakan Lurah Laga itu sefrekwensi dengan strategi Gus Faishol dalam membuka komunikasi dengan kelompok-kelompok milenial.

“Milenial itu punya cara berpikir dan pola pikir yang berbeda dari kita. Dengan aproach yang tepat mereka bisa didekati. Mereka butuh didengarlan diajak diskusi, didorong untuk berkreasi. Kalau cocok mereka akan jalan sendiri dan memilih kita. Mereka mungkin acuh terhadap politik, tetapi mereka perlu diberi pengertian bahwa politik bisa menjadi sarana mereka untuk mengadakan perubahan dan perbaikan masa depan,” terangnya dengan runtut.

Adapun untuk mendatangkan Sandiaga Uno, itu merupakan bagian untuk promosi potensi pariwisata Blora.

Apalagi selama ini sebenarnya jejaring itu sudah lebih lama terbentuk bahkan sebelum Sandiaga Uno mendeklaradikan diri masuk PPP dengan jabatannya sebagai Bappilu.

“Pak Sandi beberapa client politiknya sudah saya kenal disini. Termasuk dengan keluarga kakek saya di Lasem. Jadi insyaallah bisa kesini untuk endorse potensi wisata,” tutupnya.

Penulis: Lilik Yuliantoro