Mahasiswi Ilmu Hukum Asal Pati Sabet Predikat Kalijaga Berprestasi 2025

Mahasiswa berprestasi asal Pati, Aulia Mansyudatul Minhah. Foto: Istimewa.

Lingkar.co – Aulia Mansyudatul Minhah, mahasiswi asal Kabupaten Pati, berhasil meraih penghargaan Kalijaga Berprestasi, ajang penganugerahan mahasiswa terbaik Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Mahasiswi Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Syariah dan Hukum tersebut dinilai layak menyandang predikat mahasiswa berprestasi berkat konsistensinya dalam berbagai capaian akademik dan non akademik.

Aulia mengaku bangga atas apresiasi tersebut, terlebih penghargaan itu membuatnya semakin percaya diri untuk terus berkembang.

“Hal positif usai ajang Kalijaga Berprestasi ini salah satunya meningkatnya rasa percaya diri bahwa setiap proses belajar, kegagalan, dan usaha yang selama ini saya jalani ternyata benar-benar memiliki nilai. Saya mendapatkan jaringan baru dari mahasiswa berprestasi lainnya, yang membuat saya semakin terdorong untuk terus berkembang dan menjaga kualitas diri, baik secara akademik maupun non akademik,” ungkapnya, kemarin.

Tantangan Menjaga Konsistensi Prestasi

Menjadi mahasiswa berprestasi membuat Aulia merasa tertantang untuk mempertahankan kualitas dirinya. Saat ini ia tengah fokus menyelesaikan skripsi sebagai mahasiswa semester akhir.

“Tantangan terbesar bagi saya saat ini adalah bagaimana menjaga konsistensi prestasi tersebut di tengah kesibukan sebagai mahasiswa semester akhir… Saya perlu membagi waktu secara efektif antara penyusunan tugas akhir serta persiapan menghadapi dunia kerja setelah lulus tahun depan,” terangnya.

Di tengah padatnya aktivitas akademik, Aulia tetap mampu mengukir berbagai prestasi untuk dirinya dan almamater.

“Saya merasa perlu membuktikan bahwa pencapaian ini bukan hanya sebagai penghargaan semata, tetapi juga menjadi pondasi bagi saya untuk terus berkembang… Dalam hidup tidak ada kata berhenti untuk belajar dalam hal apa pun,” ujarnya.

Aktif Berorganisasi dan Berkompetisi

Perempuan kelahiran Pati, 4 Oktober 2003 itu aktif di berbagai organisasi kampus maupun luar kampus. Ia tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Pelajar Pati (KMPP) Yogyakarta, pernah mengikuti program pengabdian Bina Desa Lentera Hilir Silugonggo, dan menjabat di HMPS Ilmu Hukum serta DEMA Fakultas Syariah dan Hukum.

Aulia juga menjadi anggota Komunitas Peradilan Semu UIN Sunan Kalijaga, yang membuka peluangnya mengikuti berbagai kompetisi hukum.

“Memang banyak sekali kegagalan yang saya alami selama mengikuti perlombaan. Namun, saya percaya bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil,” tuturnya.

Upayanya berbuah hasil. Ia meraih Juara 2 National Moot Court Competition Piala Abdul Kahar Mudzakkir XI tahun 2025. Selain itu, Aulia juga lolos sebagai penerima Beasiswa Bank Indonesia sejak semester 4, dan aktif di komunitas GenBI Divisi Pengabdian Masyarakat.

“Saya masuk sebagai pengurus anggota Divisi Pengabdian Masyarakat yang mengadakan beberapa program kerja,” jelasnya.

Memiliki Keterampilan Organisasi dan Kreativitas

Aulia dikenal mampu bekerja dalam tim, terbiasa mengatur peran dan komunikasi dalam organisasi, kepanitiaan, maupun kompetisi.

“Saya terbiasa berkoordinasi dengan banyak orang, membagi peran, serta menjaga komunikasi agar tujuan bersama bisa tercapai. Saya juga memiliki kemampuan manajemen waktu yang cukup baik,” katanya.

Selain prestasi akademik, Aulia juga aktif di dunia kreatif, seperti desain grafis dan editing video.

“Saya memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam dunia kreatif seperti desain grafis dan editing video, yang sering membantu saya dalam berbagai kegiatan kampus,” ucap pemilik akun Instagram @auuliaart_.

Orang Tua sebagai Sumber Motivasi

Aulia menyampaikan bahwa kedua orang tuanya merupakan motivasi terbesar dalam setiap proses yang ia jalani.

“Pihak yang paling memotivasi saya hingga berada di titik ini adalah orang tua saya. Mereka selalu memberikan dukungan, baik secara moral maupun doa,” sebutnya.

Baginya, doa dan pengorbanan orang tua menjadi kekuatan dalam meraih setiap prestasi.

“Setiap doa yang mereka lantunkan, setiap dukungan kecil yang mereka berikan, selalu menjadi kekuatan yang tidak bisa saya temukan di tempat lain. Kerja keras dan pengorbanan mereka menjadi alasan terbesar bagi saya untuk terus berusaha, berprestasi, dan tidak mudah menyerah,” tegasnya.

Aulia berharap setiap capaian yang diraihnya dapat menjadi bentuk balas budi atas kasih sayang dan dukungan tanpa henti dari kedua orang tuanya. (*)