Mardiono Minus Komitmen, PPP Kabupaten Kutai Barat Pilih Usung Sandiaga

Ketua DPC PPP Kabupaten Kutai Barat, Yuliadi. Foto: dokumentasi
Ketua DPC PPP Kabupaten Kutai Barat, Yuliadi. Foto: dokumentasi

Lingkar.co – Ketua Dewan Pimpinan Cabang DPC Partai Persatuan Pembangunan PPP Kabupaten Kutai Barat, Yuliadi mengaku kecewa, dirinya menilai Plt Ketum DPP PPP Muhammad Mardiono terbukti kurang komitmen dalam mengurus partai politik warisan ulama Indonesia.

“Plt Ketum minus komitmen, komunikasi tidak direct ke DPC-DPC,” kata Yuliadi melalui pesan tertulis di WhatsApp, Minggu (15/6/2025).

Oleh karena itu, pihaknya telah menggandeng DPC yang ada di Kalimantan Timur dan bahkan seluruh DPW beserta DPC di Kalimantan untuk mengusung Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon ketua umum pada Muktamar PPP yang kabarnya akan digelar pada Agustus atau September mendatang.

“Salah satu kelebihan Bang Sandi adalah punya branding sosial yang cukup tinggi, punya kemampuan finansial, punya komitmen untuk membesarkan partai dari tingkat DPC hingga DPP, komunikasi relatif lebih baik dengan DPC-DPC,” ujarnya.

“Saya pribadi telah melakukan komunikasi dengan para ketua DPC dari 27 provinsi se-Indonesia mayoritas menghendaki Bapak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Ketua Umum PPP yang akan datang pada muktamar 10 nanti,” sambungnya.

Ia menilai Sandiaga Uno sejauh ini belum ada pergerakan untuk mempromosikan diri sebagai salah satu kandidat. Namun demikian pihaknya sudah mantap mengusung Sandiaga lantaran berbagai faktor, salah satunya komukasi yang baik dengan DPC.

“Beliau (Sandiaga Uno) memang tidak sedang mempromosikan diri untuk maju, tapi dari hasil diskusi kami menghendaki beliau untuk memimpin PPP yang akan datang,” ujarnya.

Menurut dia, tidak berlebihan jika PPP dipimpin oleh Sandiaga Uno karena DPC seluruh Indonesia mempunyai 8 juta suara lebih pada pemilu legislatif lalu. “Saya rasa tidak berlebihan kami meminta beliau maju dan mungkin kami, para ketua DPC yang ada akan berkirim surat meminta restu bapak President Prabowo Subianto untuk mengusung beliau sebagai ketua Umum PPP yang akan datang,” bebernya.

Dirinya menyebut hampir tiap pekan ada konsolidasi secara virtual dengan DPC yang ada di 27 provinsi di Indonesia. Mereka pada umumnya sudah yakin bahwa Sandiaga Uno sebagai pilihan terbaik saat ini untuk diusung pada Muktamar X PPP.

“DPC dari 27 provinsi yang ada di seluruh Indonesia, semua menghendaki perubahan dan hampir semua menghendaki Bang Sandi Uno untuk memimpin PPP ke depan,” tegasnya.

Merapatnya Sandiaga Uno menjelang pemilu legislatif lalu telah berdampak pada posisi Sandi menjadi lebih dekat ke tokoh PPP, baik di level bawah maupun elit DPP. Untuk itu Yuliadi mendorong agar kembali melakukan pendekatan dengan tokoh DPP. “Kami mendorong Bang Sandi untuk melakukan pendekatan kepada tokoh-tokoh DPP yang resisten dengan beliau, agar PPP ini kembali jaya di masa yang akan datang,” harapnya.

Di luar Sandi, dirinya juga menyambut baik tokoh internal dan eksternal yang dirumorkan maju dalam muktamar. Ia pikir untuk membangun dan memperbaiki PPP butuh tokoh yang punya komitmen besar. “Selain komitmen kebangsaan yang kuat juga harus punya visi misi yang jelas untuk membawa kembali kejayaan PPP, legislatif dan eksekutif pada tahun 2029 dan pada pada pemilhan kepala daerah berikutnya,” jelasnya.

Ia menganggap banyak DPC PPP yang bisa adaptasi ketika ditanya terkait aturan formal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang menjadi penghambat calon dari luar partai untuk maju dalam perhelatan akbar partai ka:bah.

“Saya rasa banyak tokoh kader internal dan eksternal yang lebih adaptif untuk melakukan perubahan AD ART, saya rasa perubahan AD ART adalah keniscayaan dalam setiap muktamar sesuai dengan kebutuhan PPP,” tandasnya. (rif)