Lingkar.co – Mantan Wali Kota Semarang, Soemarmo Hadi Saputro masuk dalam survey. Ia bahkan masuk dalam tiga besar dalam format pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang diminati warga Semarang.
Adapun hasil survey Aksara Reseach untuk pasangan yang diminati dalam Pilwalkot Semarang 2024 mendatang, yakni; pasangan Hevearita G Rahayu dengan Iswar Aminudin menempati posisi teratas dengan raihan 38,2 %.
Selanjutnya AS Sukawijaya atau Yoyok Sukawi berpasangan dengan Sigit Isnugroho meraih 19,7 %, dan menyusul pada posisi ketiga pasangan Soemarmo HS dengan Joko Santoso yang berhasil mendapat 15,5 % suara poling
Menanggapi hal itu, Soemarmo mengaku tidak mengetahui survey tersebut.
“Kalau kaitannya pemasangan itu saya juga tidak tahu,” katanya kepada Lingkar.co sebelum kegiatan pembekalan bakal calon legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) se-Jawa Tengah di Hotel UTC Semarang, Senin (20/2/2023).
Kendati demikian, ia mengaku melakukan penjajakan terkait keinginan masyarakat, apakah masih banyak yang menginginkan dirinya maju dalam Pilwalkot atau tidak.
“Kalau persiapan juga pasti ada. Jadi saya sekarang ini kan bahasa saya cek ombaklah. Bagaimana respons masyarakat kalau saya maju,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengungkapkan, sampai sejauh ini di internal PKB Kota Semarang belum ada pembahasan terkait mengajukan kader dalam Pilwalkot mendatang.
Sebab, katanya, fokus PKB saat ini masih pada memacu perolehan kursi di DPRD Kota Semarang sebagai salah satu syarat bisa merealisasikan wacana mengajukan kader dalam Pilwalkot.
Ia menjawab diplomatis terkait jika PKB berhasil mendapatkan kursi yang cukup dan mengajukan dirinya dalam Pilkada Wali Kota mendatang.
“Insyaallah saya niat ibadah jika mendapat amanah untuk maju. Karena masih ada beberapa pekerjaan yang dulu saya programkan belum bisa terlaksana,” akunya.
Ia juga mencermati hasil pembangunan 2 periode masa kepemimpinan Hendi-Ita. Sejauh ini, katanya, program dan target pemerintah kota Semarang cukup berhasil dan berjalan lancar.
Ia juga mengapresiasi kinerja jajaran eksekutif maupun legislatif yang telah mengupayakan kota Semarang menjadi kota yang maju.
“Meskipun oleh Dik Hendi dan Mbak Ita itu cukup baiklah. Terlaksana, tapi ada yang belum bisa dikerjakan atau belum bisa maksimal,” tandasnya. (*)
Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat