Masuki Pancaroba, Dinkes Blora Mengimbau Masyarakat Tetap Jaga Kesehatan

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat/Foto: Lilik Yuliantoro
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Edy Widayat/Foto: Lilik Yuliantoro

Lingkar.co – Memasuki pancaroba, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Jawa Tengah meminta kepada masyarakat untuk lebih menjaga kesehatannya.

Karena pada peralihan musim seperti ini, ada sejumlah penyakit yang akan terus meningkat, seperti, ISPA, DBD, influenza serta diare. Bahkan tak sedikit orang yang was-was ketika mengalaminya.

Untuk itu, Kepala Dinkes Kabupaten Blora, Edy Widayat mengimbau masyarakat untuk meningkatkan upaya menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan, sehingga dapat menghindari berbagai penyakit musim pancaroba. 

Hijau-Minimalist-Ucapan-Selamat-Sukses-Kiriman-Instagram-3

Dirinya, pun kembali menceritakan bahwa pada masa pergantian musim seperti ini, ada beberapa jenis penyakit yang bisa menyerang Anda dan keluarga, khususnya untuk anak-anak, dan Balita.

Anak usia balita (bawah lima tahun) merupakan salah satu kalangan yang rentan mengalami infeksi virus selama musim pancaroba, meski tidak menutup kemungkinan bisa menjangkiti orang dewasa.

“Menjaga pola hidup sehat merupakan salah satu langkah pencegahan agar terhindar dari penyakit-penyakit yang kerap muncul di saat pergantian musim. Prinsip pencegahannya selain pola hidup sehat, tetap menggunakan masker, istirahat cukup, menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” ucapnya, saat ditemui lingkar.co Rabu (3/5/2023) siang.

Png-20230831-120408-0000

Selain itu musim pancaroba tak hanya akan menyebabkan masalah cuaca, tapi juga akan menyebabkan daya tahan tubuh rendah.

Daya tahan tubuh yang turun ini tak bisa dipungkiri akan membuat tubuh jadi rentan alami penyakit. 

“Salah satunya adalah panas dalam, batuk, pilek, dan lainnya. Yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan. Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam,” ungkapnya.

Untuk menjaga kesehatan agar terhindari dari penyakit, masyarakat bisa mengecek kesehatan rutin untuk usia 15 tahun ke atas setiap 6-12 bulan sekali untuk faktor risiko penyakit tidak menular, menghindari rokok, olahraga 30 menit per hari minimal lima hari dalam sepekan.

Hal lain yang harus dilakukan untuk hidup sehat adalah menjalani pola makan seimbang lengkap dengan sayur dan buah, mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak, istirahat cukup dan mengelola stres.

Edy, menjelaskan musim pancaroba yang menyebabkan perubahan suhu lingkungan erat kaitannya dengan penyakit-penyakit menular karena infeksi, misalnya infeksi saluran napas dan demam berdarah yang ditularkan lewat gigitan nyamuk.

“Masyarakat harus mengendalikan lingkungan untuk mencegah nyamuk pembawa virus berkembang biak. Langkah yang dapat dilakukan adalah membersihkan dan menguras tempat penampungan air agar tidak jadi sarang nyamuk bertelur, menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas,” terangnya.

Tak cuma bagi orang yang punya daya tahan tubuh rendah, orang yang memiliki alergi juga berpotensi terserang penyakit berat di musim pancaroba.

Bagi penderita alergi, meningkatnya serbuk sari dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang memperberat flu dan panas dalam.

“Persiapkan kondisi tubuh anda untuk menghadapi musim pancaroba, dengan PHBS dan GERMAS, minum air putih yang banyak,” tandasnya.

Penulis : Lilik Yuliantoro

Editor : Kharen Puja Risma

Dapatkan update berita pilihan dan terkini setiap hari dari lingkar.co dengan mengaktifkan Notifikasi. Lingkar.co tersedia di Google News, s.id/googlenewslingkar , Kanal Telegram t.me/lingkardotco , dan Play Store https://s.id/lingkarapps

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *