JAKARTA, Lingkar.co – Kini, masyarakat telah bisa memantau ketersediaan stok vaksin pada website vaksin.kemkes.go.id.
Hal itu menyusul pembaruan website oleh Kementerian Kesehatan. Menu yang awalnya hanya memuat status vaksin dan situasi Covid-19, kini telah ada menu stok vaksin.
Penambahan menu stok vaksin, untuk meningkatkan transparansi maupun kontrol terhadap stok vaksin pada level provinsi maupun kabupaten/kota secara real-time.
Hal tersebut terucap dari Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi, dalam keterangan pers pada Youtube Kemenkes, Kamis (19/8/2021).
”Saat ini dashboard vaksin Kemenkes telah perbarui, sehingga pengguna mudah untuk memantau estimasi ketersediaan stok vaksin dan update data berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten/kota,” ujarnya.
Dalam menu baru tersebut, Kemenkes menyediakan visualisasi dalam bentuk peta untuk masing-masing daerah.
Perbedaan visualisasi peta dengan warna, guna mempercepat serta memudahkan pengklasifikasian update ketersediaan vaksin di daerah, yakni:
- Warna Biru menunjukkan estimasi stok vaksin aman hingga lebih dari 14 hari.
- Warna Hijau estimasi stok vaksin cukup untuk 10-14 hari.
- Warna Kuning cukup untuk 7-10 hari, dan warna merah kurang dari 7 hari.
BERDASARKAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
Jubir Nadia, merinci bahwa penyajian data dalam dashboard vaksinasi berasal dari hasil pencatatan dan pelaporan vaksin dan logistik pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Dia mengatakan, pencatatan menggunakan sistem monitoring logistik elektronik yaitu Bio Tracking dan SMILE (Sistem Monitoring Imunisasi dan Logistik secara Elektronik).
SMILE merupakan Platform yang memuat data real-time seputar rantai dingin distribusi vaksin yang mencakup jumlah, nomor batch dan tanggal kedaluwarsa vaksin yang di terima dari distributor pada setiap tingkatan serta lokasi penyimpanannya mulai dari tingkat provinsi hingga Puskesmas.
“Pencatatan ini untuk memastikan stok pusat dan daerah sama sekaligus sebagai bentuk transparansi terhadap pengelolaan vaksin Covid-19,” kata Nadia.
“Sehingga penting bagi petugas yang bertanggung jawab atas logistik vaksin untuk melakukan update penerimaan, serta keluar dan masuknya vaksin di fasilitasnya masing-masing, menggunakan telepon genggam,” sambungnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pencatatan melalui SMILE akan laporkan kembali secara real-time ke Sistem Informasi Satu Data Vaksinasi Covid-19.
“Selanjutnya, di dashboard vaksinasi dan akan update secara berkala satu hari sekali pada jam 17.00 WIB,” ujarnya.
Baca Juga:
Covid Rangers Komitmen Sukseskan “Gedor Lakon”
PEMDA DIDORONG MENGGUNAKAN PLATFORM SMILE
pemerintah daerah dan dinkes Provinsi maupun Kabupaten/Kota bisa memanfaatkan platform SMILE, untuk melakukan update secara berkala mengenai ketersediaan stok vaksin.
Hal itu penting, kata Nadia, agar data tersebut bisa digunakan sebagai dasar bagi pemerintah untuk menetapkan alokasi vaksin ke daerah tersebut.
”Kami mengimbau agar input data oleh Faskes secara rutin dan lengkap agar perkiraan stok dosis vaksin di lapangan dan estimasi sisa hari ketersediaan stok vaksin terpantau secara real time,” kata Nadia.
Hal ini penting, ujarnya, dengan kecepatan dan ketepatan waktu distribusi vaksin ke daerah-daerah sangat menentukan target cakupan vaksinasi nasional.
Sebagai informasi, dari total vaksin yang ada, sekira 84,5 juta dosis vaksin telah disuntikan, dengan rincian 54,9 juta dosis pertama, 29,5 juta dosis kedua dan 321 ribu dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan.*
Penulis : M. Rain Daling
Editor : M. Rain Daling