PATI, JAWA TENGAH, Lingkar.co – Mayat seorang kakek bernama Agus Susanto (67), warga Desa Trangkil, Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati di temukan di garasi rumahnya.
Korban di temukan oleh istri dan anak kandungnya dalam keadaan sudah membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat.
Hery Teguh, Kapolsek Wedarijaksa menuturkan bahwa awalnya pada hari Senin (17/5) sekitar pukul 10.00 WIB korban sedang cekcok dengan istri korban.
Baca juga:
BKKBN Buka Pendaftaran CASN, Berikut Daftar Formasi yang Di butuhkan
“Usai bertengkar dengan sang istri, kemudian korban menyendiri di kamar dan semua pintu kamar dikunci oleh korban,” ujar Hery.
Kemudian, lanjutnya pada hari Selasa (18/5), sekita pukul 10.30 WIB anak korban mengecek keberadaan korban.
“Namun karena semua pintu kamar terkunci kemudian anak korban tidak berani menggangu korban yang sedang menyendiri tersebut,” terangnya.
Baca juga:
Aliansi Umat Islam Karanganyar Dukung SE Bupati Soal Penggalangan Dana Palestina
Selanjutnya, pada hari Rabu (19/5), sekitar pukul 11.30 WIB anak korban mulai mencium adanya bau busuk yang mengarah pada garasi depan rumah korban.
“Kemudian istri dan anak korban mengecek keberadaan korban. Korban kemudian ditemukan dalam keadaan meninggal dan mengeluarkan bau menyengat, jelas Hery.
Tidak Ada Bekas Penganiayaan di Tubuh
Berdasarkan hasil visum luar dari Tim Medis Puskesmas Trangkil, terdapat luka kebiruan pada dada hingga kepala, perut tegang, keluar darah dari telinga dan mata dan lidah terjulur keluar.
Baca juga:
Harga Kedelai Terus Naik, Pengusaha Tahu Menjerit
“Menurut keterangan medis, mayat seorang kakek tersebut di perkirakan meninggal sudah 2 (dua) hari. Dan tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban,” papar Hery.
Lebih lanjut ia memaparkan bahwa dari tim medis tidak menjelaskan sebab kematian korban. Menurutnya keluarga juga menerima kejadian tersebut dan tidak menghendaki dilakukan otopsi.
Hery juga menerangkan bahwa berdasarkan informasi dari warga, yang bersangkutan memang sering cekcok dengan istrinya.
Baca juga:
Dampak Pandemi, Pedagang Batik Pekalongan Kurangi Karyawan hingga Tutup Toko
“Selama dua hari mengurung diri di garasi. Setelah ada bau busuk pintu garasi dibuka paksa dengan linggis oleh keluarga dan korban sudah tergeletak di lantai,” pungkas Hery. (lam/luh)