Mbah Shobiroh dan Sejarah Perkembangan Batik Bakaran

AKTIVITAS: Dua orang pengrajin yang sedang membuat batik bakaran, di Desa Langgenharjo, Kecamatan Juana, Kabupaten Pati. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)
AKTIVITAS: Dua orang pengrajin yang sedang membuat batik bakaran, di Desa Langgenharjo, Kecamatan Juana, Kabupaten Pati. (MIFTAHUS SALAM/LINGKAR.CO)

Lakukan Ritual Sebelum Membuat Motif Batik

Bahkan dulu, sebelum membuat motif para pengrajin terlebih dahulu melaksanakan ritual bertapa.

Hal ini mereka lakukan agar mendapatkan motif yang terbaik. Menurutnya setiap motif yang mereka buat, di setiap titiknya memliki makna filosofi tersendiri.

Tapi berkembangnya zaman yang memang semakin modern, hal-hal semacam itu mulai sedikit ditinggalkan.

Baca juga:

Namun ada juga pengrajin yang sampai sekarang melakukan ritual terlebih dahulu untuk mencari petunjuk sebelum membuat motif pesanan tertentu.

Wahyu menambahkan, bahwa tempat yang berada di sekitar balai desa tersebut bukan makam. Namun, hanya petilasan Mbah Shobiroh berupa sumur.

Menurutnya, Mbah Shobiroh dulu melakukan moksa, sehingga hingga kini tidak di temukan makamnya.

Baca juga:
Film Inuk : Sosialisasikan Kaleng Infaq lewat Film

“Di sini ramai orang nyekar setiap malam jumat. Minta berwasilah atau doa restu, karena beliau dianggap orang tua kita. Maka setiap aktifitas yang warga lakukan sering kali meminta doa restu kepada orang tua,” tandasnya. (lam/luh)

Simak Juga Video Tayangan “Sejarah Batik Bakaran, Batik Warisan Majapahit”