Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Penumpang Kapal Motor ke Karimunjawa Turun

PERSIAPAN : Terlihat sebagian penumpang sedang bersiap-siap untuk pemberangkatan menuju Karimunjawa, Kabupaten Jepara Senin (10/5/2021). (ANDHIK KURNIAWAN/LINGKAR)
PERSIAPAN : Terlihat sebagian penumpang sedang bersiap-siap untuk pemberangkatan menuju Karimunjawa, Kabupaten Jepara Senin (10/5/2021). (ANDHIK KURNIAWAN/LINGKAR)

JEPARA, Lingkar.co– Sejumlah penumpang kapal motor yang melayani penyebrangan dari Pelabuhan Jepara menuju Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah mulai berdatangan. Namun, kapasitas penumpang tidak mencapai 50 persen.

Dari pantauan Lingkar.co, sudah Kapal Motor Penumpang KMP Express Bahari dari Pelabuhan Jepara berangkat menuju Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Jepara hari ini (10/5). Keberangkatan kapal tersebut sekira pukul 09.00 WIB.

Baca Juga:
Kamu Wajib Tes Cepat Antigen jika Ingin Berkunjung ke Pulau Karimunjawa di Jepara

“Kebayakan yang menyebrang warga lokal. Ada juga Warga Negara Asing (WNA), tapi itu mereka yang sudah tinggal lama di Jepara, bukan turis manca Negara,” kata Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Syahbandar Jepara, Jefry.

Jefry menyampaikan, untuk WNA kali ini ada lima orang yang sudah lama tinggal di Jepara dan memiliki perusahaan di Jepara. Penanganan WNA tidak ada yang khusus, hanya rapid atau swab saja.

Meskipun demikian, bagi masyarakat ber-Kartu Penduduk (KTP) luar Jepara yang hendak menyebrang ke Karimunjawa perlu melakukan swab test sebagai persyaratan. Hal itu sebagai salah satu antisipasi melonjaknya penyebaran Covid-19.

“Luar Kota rapid ulang dan wajib swab di sini. Luar kota itu masih tetap yang dalam provinsi,” ujar Jefry.

Baca Juga:
Gelombang Tinggi, Penyebab Kunjungan Wisatawan ke Karimunjawa Turun

Terkait kapasitas penumpang kali ini, Jefri mengungkapkan ada sebanyak 167 penumpang. Bahkan, kapasitas belum pernah penuh 50 persen semenjak memasuki bulan puasa.

Terpisah, Camat Karimunjawa Nor Soleh menyampaikan, mengenai jumlah pendatang tidak begitu banyak. Mayoritas penduduk lokal.

“Tidak begitu banyak, istilahnya mereka cuma pergi belanja terus pulang,” pungkas Soleh.(dik/lut)