MesaStila100, Berawal dari Kenekatan Hingga Jadi Bagian Acara Internasional

General Manager (GM) MesaStila Resort and Spa Sugeng Sugiantoro saat wawancara eksklusif dengan Lingkar.co di sela-sela acara MesaStila100Ultra, Minggu (10/10/2021) di MesaStila Resort and Spa, Kabupaten Magelang. Muhammad Nurseha/Lingkar.co
General Manager (GM) MesaStila Resort and Spa Sugeng Sugiantoro saat wawancara eksklusif dengan Lingkar.co di sela-sela acara MesaStila100Ultra, Minggu (10/10/2021) di MesaStila Resort and Spa, Kabupaten Magelang. Muhammad Nurseha/Lingkar.co

MAGELANG, Lingkar.co – Gelaran perlombaan olahraga yang berpadupadan dengan wisata, MesaStila100 merupakan sebuah agenda tahunan favorit bagi pecinta olahraga ketahanan fisik.

Acara yang diselenggarakan dan digagas oleh MesaStila Resort and Spa ini tak terasa telah rutin berlangsung selama 10 tahun.

Hal tersebut senada dengan penjelasan dari General Manager (GM) MesaStila Resort and Spa, Sugeng Sugiantoro.

“MesaStila100 itu awalnya kami buat sekitar tahun 2011 dengan nama yang lain. Konsep kami adalah membuat acara untuk menarik wisatawan dengan dan melalui olahraga,” terang Sugeng saat wawancara eksklusif dengan Lingkar.co di MesaStila Resort and Spa, Minggu (10/10/2021).

Menurut Sugeng, konsep tersebut tercetus karena kebanyakan pemerintah menyatukan antara pariwisata, kepemudaan dan olahraga.

Sehingga, sebagai pelaku bisnis pariwisata Sugeng merasa perlu membuat sebuah acara pariwisata yang dapat berkolaborasi dengan pemuda dan olahraga.

Baca Juga:
Pemkot Kembali Laksanakan Program Safari Masjid

Awalnya Sugeng Sugiantoro berfikir untuk bagaimana memajukan Resortnya yang berada jauh dari lokasi-lokasi wisata.

“MesaStila ini kan jauh ya mas dari mana-mana. ‘In the middle of nowhere’ kalau bahasa jawanya. Jadi mau tidak mau saya harus nekat untuk bisa mengkreasikan yang sudah ada di sekitar,” jelas Sugeng sambil bercanda.

Akhirnya tercetuslah sebuah gagasan untuk membuat sebuah acara lari mengejar kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa pada 2011.

 Sejak acara tersebut kelas-kelas jarak lari yang dilombakan mulai mengalami penambahan. Awalnya jarak tempuh hanya 11Km lalu pada 2012 bertambah dengan kelas yang lebih tinggi.

Pada acara lanjutan di tahun 2013 variasi jarak bertambah di jarak 25Km dan 50Km dengan mulai menjajaki daerah-daerah sekitar Ambarawa dan Kabupaten Magelang.

Di Tahun 2014 baru tercetus nama MesaStila100 karena adanya penambahan variasi jarak di 100Km.

Acara MesaStila100 mengalami banyak peningkatan karena ketertarikan dari peserta yang tak hanya berasal dari dalam negeri.

Banyak peserta juga berasal dari luar negeri dari berbagai belahan dunia, seperti dari negara-negara Asia dan Eropa.

MesaStila100 Menjadi Salah Satu Agenda Internasional

Setelah kesuksesan acara MesaStila100 pada 2014, Acara tahunan ini akhirnya dapat menjadi salah satu agenda dari Ultra-Trail du Mont-Blanc (UTMB).

UTMB sendiri adalah acara internasional paling bergengsi untuk olahraga ketangguhan fisik melalui olahraga dengan jarak yang ekstrem.

Dari sejak itu MesaStila100 akhirnya menambahkan kata Ultra untuk menyesuaikan. Mengingat, kelas jarak yang dibuka di MesaStila100 sudah melebihi dari jarak maksimal maraton pada umumnya yaitu 4 2,195Km. 

“MesaStila100 Alhamdulillahnya sudah menjadi salah satu agenda dari UTMB, dulunya sih di Indonesia ada 2 acara serupa. Namun, sejak pandemi hanya MesaStila100 yang masih tetap menggelar agenda itu, “ ungkap Sugeng Sugiantoro.

Sugeng melanjutkan, jika peserta kali ini memang lebih dibatasi karena ketatnya protokol-protokol yang harus dilakukan.

“Kali ini kita hanya membuka untuk 461 peserta dari keseluruhan kelas. Memang banyak peserta yang akhirnya marah-marah karena tidak kebagian slot. Namun, itulah yang terbaik agar kita tidak melanggar aturan-aturan pemerintah, “ katanya.

Saat sebelum pandemi, lanjutnya, peserta MesaStila100 bisa mencapai 1000 peserta dan hal tersebut menguntungkan bagi warga-warga sekitar MesaStila.

“MesaStila Resort and Spa kan kamarnya terbatas hanya di 30 vila saja. Kalau peserta sampai 1000 kan akhirnya mereka harus ngontrak di rumah-rumah warga sekitar resort. Dan selama ini memang berjalan seperti itu,” jelas Sugeng.

Bahkan, kata Sugeng, banyak peserta yang sudah langsung melakukan reservasi untuk tahun berikutnya dengan pembayaran kontan.

“Banyak peserta kami yang langsung bayar kontan ke warga untuk tahun berikutnya. Jadi mereka itu sampai nge-cup tempat duluan. Alhamdulillahnya dapat membantu ekonomi warga sekitar kan jadinya?,” kata Sugeng.

MesaStila100 Sempat Gagal di Tahun-tahun Awal

GM MesaStila Resort and Spa Sugeng Sugiantoro mengungkapkan bahwa capaian MesaStila100 sekarang ini bukan suatu hal yang instan.

“Semua hal itu butuh proses mas. Acara MesaStila100 itu tidak ujug-ujug jadi bagian acara internasional. Sempat merugi, yang mungkin saya anggap gagal karena kami harus nombok untuk operasional MesaStila100,” katanya.

Namun demikian, Sugeng bersama tim MesaStila Resort and Spa tak patah arang dan tetap bersemangat untuk menggelar acara MesaStila100 dari tahun ke tahun.

“Alhamdulillah, sudah dalam posisi seperti sekarang. MesaStila Resort and Spa yang dulunya ‘in the middle of nowhere’ karena jauh dari tempat wisata. Sekarang sudah menjadi sebuah destinasi wisata tersendiri di Jawa Tengah,” ucapnya syukur.

Menparekraf Apresiasi MesaStila100

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam jumpa pers di MesaStila Resort and Spa mengungkapkan apresiasinya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Danrem, Pak Kapolres, dan Pak Sugeng dan saya ucapkan apresiasi saya untuk MesaStila100 kali ini menggunakan prokes yang ketat,” ucapnya setelah mengikuti MesaStila100 di nomor 12K, Minggu (10/10/2021).

Sandiaga Uno berharap agar acara-acara seperti ini wajib menggunakan protocol kesahatan yang ketat agar segera lepas dari masa pandemi.

“Ya saya ucapkan terima kasih kepada anggota dari Danrem dan Polres yang memastikan di lapangan untuk penerapan prokes yang sangat kita butuhkan. Agar kita segera lepas dari masa pandemi,” katanya.

Menparekraf selanjutnya melakukan acara penutupan dan menyerahkan hadiah kepada pemenang dari MesaStila100.

Sekira pukul 12:10 WIB rombongan Menparekraf meninggalkan MesaStila Resort and Spa untuk kembali melanjutkan ke tempat lainnya.

Penulis: Muhammad Nurseha

Editor: Muhammad Nurseha