Berita  

MTQ ke XXIX Resmi Dibuka, Ganjar: Ajang Bertukar Pikiran dan Meningkatkan Solidaritas

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat membuka Gelaran MTQ ke XXIX di Simpanglima Kota Semarang. NURSEHA/LINGKAR.CO
Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen saat membuka Gelaran MTQ ke XXIX di Simpanglima Kota Semarang. NURSEHA/LINGKAR.CO

SEMARANG, Lingkar.co – Gelaran Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) ke XXIX tingkat Provinsi Jawa Tengah resmi dibuka pada Jumat (22/72022) malam di Simpanglima Semarang.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang diwakili Wagub Jateng Taj Yasin Meimoen mengapresiasi gelaran MTQ ke XXIX tingkat Provinsi Jawa Tengah 2022.

Dalam sambutan yang dibacakan Gus Yasin, Ganjar Pranowo menginginkan acara MTQ ke XXIX tingkat Provinsi Jateng dapat menjadi ajang bertukar pikiran dan meningkatkan solidaritas.

Selain itu untuk membangun rasa persatuan dan kesatuan di seluruh kafilah kontingen dari berbagai kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

“Lomba MTQ ini menjadi menarik tidak hanya bagi kafilah dari tiap-tiap daerah, tapi juga masyarakat. Sehingga mereka tertarik dan kemudian dapat terus mengikuti tahapan-tahapan event ini,” kata Ganjar dalam sambutan yang dibacakan Gus Yasin.

Bagi Ganjar, kegiatan keagamaan seperti ini harus sering dilakukan. Tujuannya untuk membangun mental dan spiritual generasi bangsa. Baik dari segi sosial maupun peningkatan kualitas moral dalam memahami nilai-nilai ajaran agama Islam.

Sekaligus sebagai sarana berlatih mencapai prestasi yang lebih tinggi di bidang agama Islam.

“Mari kita jadikan MTQ ini sebagai wahana untuk menciptakan generasi unggulan yang mampu menjadi teladan dan pelopor peradaban. Yang tidak hanya menguasai ilmu agama tapi juga mampu mempraktekkannya dan menjunjung tinggi etika dan moral,” katanya.

Menurutnya, MTQ telah melahirkan paradigma baru bagi keberagaman umat Islam Indonesia.

MTQ Menjadi Tradisi Religius Umat Islam

Sejak kali pertama dicanangkan secara nasional pada 1968, MTQ memberikan nuansa khas budaya keberagaman ala Indonesia. Maka hampir dipastikan fenomena MTQ menjadi tradisi religius umat Islam Jawa Tengah.

“Penyelenggaraan MTQ dengan ekspos seni budaya Islam dan lantunan indah ayat-ayat Allah SWT menimbulkan kekaguman yang luar biasa MTQ,” katanya.

Menurutnya, MTQ tidak sekadar menampilkan eksklusivitas spiritual. Tapi juga mengandung nilai-nilai keberagaman atau pluralitas yang tercermin dari nuansa tradisi 35 kabupaten/kota di Jateng.

Ada beberapa hal yang menjadi efek positif digelarnya MTQ tingkat Provinsi Jateng 2022.

Pertama menanamkan kecintaan pada seni Alquran pada generasi muda untuk meneruskan estafet religiusitas sumber ajaran Islam tersebut.

Kedua media dakwah islamiyah dan ketiga aspek ekonomi melalui pelaksanaan MTQ akan menjadi media memberdayakan masyarakat. Yang memungkinkan akan terjadi transaksi ekonomi yang dinamis khususnya untuk masyarakat sekitar.

Ganjar ingin MTQ kali ini menjadi wahana untuk mencintai mendalami menghayati dan mengamalkan hukum dan ajaran agama Islam baik itu fikih tafsir hadis nahwu akhlak usul fiqih tareh dan tata bahasa Arab,” terangnya.

“Selamat berlomba tampilkan kemampuan dan keterampilan secara maksimal raih prestasi setinggi mungkin dengan tetap memperhatikan nilai sportifitas yang tinggi jaga kesehatan masing-masing,” katanya.

Pihaknya yakin hasil atau prestasi tidak akan menghianati usaha dan doa kepada yang sudah bekerja keras.

Kepada para dewan juri, Ganjar berpesan agar penilaian dilaksanakan dengan jujur adil dan transparan.

Sejumlah pejabat dan tokoh Kota Semarang dan Jateng hadir dalam acara tersebut, seperti Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Mantan Wagub Jateng KH Achmad.

Kemudian, Muhammd Adnan, KH Hadlor Ihsan, KH Anasom, Romo Kiai Muslihan, KH Said Al Masyhad, Kakanwil Kemenag Jateng Musta’in Ahmad, dan sejumlah tokoh lainnya.

Penulis: Muhammad Nurseha

Editor: Muhammad Nurseha