SLUKE, Lingkar.co– Sebanyak 20 warga Desa/Kecamatan Sluke menjalani rapid test usai nekat mudik dari daerah perantauan. Hal tersebut sebagai langkah kesiapsiagaan pemerintah dalam menekan potensi penyebaran covid-19.
Kepala Desa/Kecamatan Sluke, Tulus mengatakan, pemerintah sudah menerbitkan aturan soal larangan mudik lebaran tahun 2021 sebagai bentuk pencegahan penyebaran wabah Covid-19. Namun masih ada saja pemudik yang bisa sampai ke kampung tujuan. Sehingga kesiapsiagaan pemerintah desa sangat penting.
“Semua yang datang dari luar daerah kami laksnakan Rapid antigen. Untuk sementara dua hari ini sdh 20 orang. Laporan RT dan RW kami jumlahnya akan terus bertambah menjelang hari H,” katanya.
Tulus menambahkan, pihaknya menggandeng salah satu perusahaan kesehatan sebagai penyedia alat Rapid dan tenaga kesehatan. Rapid bagi pemudik di Desa Sluke berlangsung gratis diambilkan dari Dana Desa (DD) pos pencegahan Covid-19.
“Petugas Rapid bersama pihak desa datang kerumah satu persatu. Sehingga dapat disaksikan oleh keluarga, dan tetangga,” ungkapnya.
Lanjut Tulus, jika hasilnya negatif keluarga dan warga sekitar tidak lagi resah, namun kalau hasilnya positif pihak desa tidak perlu kesulitan mengadakan edukasi. Karena dengan sendirinya keluarga dan tetangga akan menjaga jarak. Sedangkan kontak erat akan isolasi mandiri.
“Kami dari pihak desa tidak menyediakan rumah karantina, karena dekat dengan Puskesmas Sluke,” ucapnya.
Di desanya tercatat ada 30 kasus Covid-19, tiga orang diantaranya meninggal dunia sedangkan sisanya sudah sembuh.”Saya bersyukur mas 2021 kami sudah zona hijau tidak ada kasus. Kalau 2020 kemarin meninggal dunia tiga orang,” tambahnya.
Warga desa setempat mendukung penuh atas kebijakan pemerintah Desa Sluke. Selain Rapid gratis bagi warga. Anggaran pencegahan juga menyasar penyemprotan desintifiktan maupun pembagian masker di masjid maupun mushola setempat.(lut)