Ning Ema Jabat Ketum WPP, Sholeha Kurniawati: Optimalkan Energi untuk Gerakkan Perempuan

Anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi PPP Sholeha Kurniawati (paling kiri) saat mengikuti Munas III WPP di Serang, Banten. Dok. Pribadi for Lingkar.co
Anggota DPRD Provinsi Jateng Fraksi PPP Sholeha Kurniawati (paling kiri) saat mengikuti Munas III WPP di Serang, Banten. Dok. Pribadi for Lingkar.co

SERANG, Lingkar.co – Aktivis perempuan sekaligus anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Sholeha Kurniawati menilai terpilihnya Ema Ummiyatul Chusna (Ning Ema) sebagai Ketum WPP sangat tepat. Ia menilai Ning Ema ini masih muda dan energinya sedang optimal, sehingga nantinya dapat lebih aktif untuk menggerakkan perempuan.

“Ning Ema ini sedang dalam performa terbaik, sedang optimal-optimalnya lah energinya. Sudah tepat sekali kalau menjabat sebagai Ketum WPP, Semoga bisa maksimal meningkatkan potensi perempuan,” ujar Sholeha Kepada Lingkar.co Rabu (2/11/2022) pagi.

Terutama, lanjutnya, dapat memaksimalkan potensi pemilih perempuan pada pemilu 2024 nantinya.

Menurutnya, WPP memiliki peran penting di tubuh PPP, mengingat WPP merupakan banom yang fokus untuk pemberdayaan perempuan.

“Doa saya semoga Ning Ema mampu memperkokoh perjuangan menuju kebesaran PPP melalui WPP. Potensi pemilih perempuan itu sangat besar di Pemilu 2024 nanti. Semoga bisa maksimal untuk dapat mendulang suara perempuan sebanyak-banyaknya,” ujar Bu Dokter sapaan akrabnya.

Sholeha Kurniawati saat bersama dengan Ketum WPP terpilih Ema Ummiyatil Chusna beberapa waktu lalu. Dok pribadi for Lingkar.co

Aktivis Perempuan: Bukti PPP Peduli Regenerasi

Senada dengan Sholeha Kurniawati, Aktivis Perempuan Kabupaten Kendal Kharen Puja Risma menyatakan terpilihnya Ning Ema menjadi bukti PPP peduli dengan regenerasi. Menurutnya, PPP perlu energi-energi dari generasi muda untuk kemajuan partai.

“Keterpilihan Ning Ema ini menjadi bukti kalau PPP peduli dengan regenerasi, serta menjadi tantangan untuk kalangan muda untuk mengabdi. Pada pemilu 2024 nanti, pemuda memiliki suara yang cukup besar yaitu sekira 35%. Jadi, ini momentum yang bagus,” kata Kharen saat Lingkar.co hubungi melalui sambungan telepon.

Perempuan asal Curugsewu Kecamatan Patean tersebut juga mendorong kalangan muda untuk berkecimpung di dunia politik. Karena, ketika pemuda tak mau ikut berperan aktif dalam politik dapat menjadi kemunduran bangsa.

“Negara itu mundur kalo pemudanya ngga peduli sama politik. Itu sama saja dengan pemuda tak mau memikirkan masa depan bangsanya. Pemuda harus tau politik dan mau berpolitik,” pungkas Kharen yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Pers PW GMPI Jateng.

Penulis: Muhammad Nurseha

Editor: Muhammad Nurseha