Lingkar.co – Wakil Bupati Sumedang Fajar Aldila, bersama Sekretaris Daerah Tuti Riwati, menerima kunjungan kehormatan dari Nutrition International (NI) dan Kedutaan Besar Kanada di Ruang Rapat Wakil Bupati, Rabu (23/4/2025).
Kunjungan ini menjadi bagian dari evaluasi dan tindak lanjut atas program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) yang telah berjalan sejak tahun 2019 hingga 2024.
Sumedang, sebagai salah satu daerah percontohan dalam penanganan stunting di Indonesia, kembali menjadi pusat perhatian karena capaian-capaian strategis yang telah diraih.
“Kami sangat mengapresiasi pencapaian Sumedang. Bukan hanya berhasil menurunkan angka stunting, tapi juga menjadi contoh nasional bagaimana tata kelola program kesehatan bisa dilakukan secara efisien dan terstruktur,” ujar Herio Hattu, Country Director NI, dalam pertemuan tersebut.
Herio hadir bersama sejumlah tokoh penting dari NI dan Kedubes Kanada, termasuk Madam Su—nama lain dari Arielle Sobhani, Secretary of the Canadian Embassy for Indonesia and Timor-Leste. Turut serta dalam rombongan, perwakilan dari NI Asia Regional Office dan tim Jawa Barat.
Madam Su dalam kesempatan itu menyampaikan keprihatinan dan dukungan terhadap isu-isu penting seperti kesehatan reproduksi dan pencegahan perkawinan anak, yang menjadi fokus kerja sama pemerintah Kanada dengan berbagai mitra internasional.
“Pemerintah Kanada sangat mendukung upaya perlindungan anak dan penguatan kesehatan reproduksi. Kami ingin terus menjadi mitra strategis bagi daerah-daerah yang menunjukkan komitmen kuat seperti Sumedang,” ujarnya
Baca Juga: Sumedang Ditetapkan sebagai Laboratorium Riset dan Inovasi Internasional
Wakil Bupati Fajar Aldila menanggapi positif kunjungan tersebut. Ia menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk menekan angka stunting hingga titik nol.
“Sumedang sudah menjadi kabupaten percontohan di periode pertama kepemimpinan Pak Bupati. Saat ini, di periode kedua, kami terus melanjutkan upaya tersebut menuju Zero Stunting,” ujarnya.
Diskusi dalam pertemuan ini juga mencakup peluang kolaborasi baru, termasuk menyikapi program nasional Makan Siang Bergizi Gratis.
Program masif ini akan menghadirkan 30 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, dengan potensi besar untuk meningkatkan status gizi anak-anak.
“Ini momentum luar biasa. Kami ingin mendengar langsung visi dan target Pemda Sumedang dalam lima tahun ke depan agar bisa kami sinergikan dengan program-program NI dan dukungan Pemerintah Kanada,” kata Herio.
Selain fokus pada stunting, Nutrition International juga menyampaikan keberhasilan Jawa Barat dalam kampanye edukasi konsumsi tablet tambah darah untuk remaja putri, yang bermula dari program percontohan di Cimahi dan Purwakarta dan kini telah menjadi gerakan nasional.