Pameran Seni Threebute di Kotta Hotel Semarang, Angkat Pesan Sosial dan Kolaborasi Seniman

Pembukaan pameran seni di Kotta Hotel Semarang. (dok Alan Henry)
Pembukaan pameran seni di Kotta Hotel Semarang. (dok Alan Henry)

Lingkar.co – Dalam rangka memperingati hari jadi ke-3, Kotta Hotel Semarang menggelar pameran seni lukis bertajuk Threebute: Care, Share, and Grow sebagai bagian dari rangkaian kegiatan spesial ulang tahunnya.

Acara pembukaan digelar pada Sabtu (28/6/2025) di Event Space Kotta Hotel Semarang dan diresmikan oleh Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Samsul Bahri Siregar, SH., MM.

Pameran ini menampilkan karya dari 16 seniman dari berbagai daerah dengan pendekatan artistik yang beragam. Selain menjadi ajang apresiasi seni, kegiatan ini juga membawa pesan sosial. Sebagian hasil penjualan karya akan disumbangkan kepada Panti Asuhan Mahad Sendikodawuh, Gunungpati, Semarang sebagai bentuk kepedulian sosial dari Kotta Hotel Semarang.

Kevin Hendrawan, Owner Kotta Hotel Semarang, menyampaikan bahwa acara ini bukan sekadar selebrasi, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial.

“Kami percaya bahwa seni adalah bahasa universal yang bisa menyatukan dan menginspirasi. Melalui pameran ini, kami ingin merayakan perjalanan tiga tahun Kotta Hotel Semarang bersama masyarakat, sekaligus berbagi kepada yang membutuhkan,” ujarnya.

Acara pembukaan dimeriahkan dengan sambutan dari Nanang Widjayanto, perwakilan seniman, serta Aa Nurjaman sebagai kurator. Momen simbolis mencoret kanvas dilakukan oleh pejabat, seniman, dan pihak hotel sebagai penanda dimulainya pameran.

Pameran akan berlangsung hingga 28 September 2025 dan terbuka untuk umum setiap hari. Pengunjung dapat menikmati karya-karya pilihan sembari berdialog langsung dengan para seniman.

Melalui kegiatan ini, Kotta Hotel Semarang menegaskan komitmennya dalam mendukung seni, budaya, dan nilai sosial di tengah geliat industri perhotelan modern.

Sementara itu, Nanang Widjayanto, perwakilan seniman menyampaikan, kegiatan ini tak hanya menampilkan karya seni dari para pelukis dan fotografer lokal, tetapi juga mengusung misi mulia, berbagi dan bertumbuh bersama lewat karya seni.

“Kami para seniman lukis ingin menunjukkan bahwa seni bisa menjadi jembatan untuk berbagi. Karena ini berkaitan dengan charity, harapannya ke depan akan lebih banyak kolaborasi dan kegiatan bersama yang bermanfaat,” ujar Nanang.

Dalam pameran ini, para pelukis tak sekadar memamerkan karya, tetapi juga menawarkan lukisan-lukisan mereka dengan harga yang sangat terjangkau. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan stigma bahwa karya seni selalu identik dengan harga mahal.

“Kami ingin menumbuhkan minat koleksi seni, terutama bagi para pecinta seni pemula. Banyak yang berpikir lukisan itu mahal, tapi hari ini kami buktikan bahwa karya seni bisa dinikmati dan dimiliki siapa saja,” tambahnya.

Pihaknya berharap, melalui kegiatan semacam ini bisa terus berlanjut dan menyasar lebih banyak pihak yang membutuhkan, seperti yayasan sosial dan kaum duafa.

Dengan semangat kolaborasi dan berbagi, pameran ini menjadi contoh nyata bagaimana seni bukan hanya untuk dinikmati, tetapi juga bisa menjadi medium untuk menebar kebaikan. ***