Lingkar.co – Hamparan sawah Blok Ndoro Kancing di Desa Brangsong, Kendal menjadi salah satu lokasi Panen Raya Padi Serentak di 172 kabupaten/kota di 14 Provinsi di Indonesia, pada Senin (7/4/2025).
Sawah milik warga bernama Nasron dengan luasan sekitar 1 hektar ini menghasilkan gabah kering panen sekitar 7,5 sampai 8 ton yang langsung dibeli oleh Bulog dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp 6.500 perkilogram.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari mengatakan, bahwa penyerapan gabah di Kabupaten Kendal dari Bulog sudah mencapai target yakni 136 persen.
“Tetapi penyerapan beras di Bulog masih sekitar 2 persen,” ungkap Mbak Tika sapaan akrabnya.
Ia juga mengakui masih banyak gabah di Kendal yang dibawa keluar daerah lainnya. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri untuk segera dicarikan solusi. Terutama terkait minimnya pengusaha rice mill di Kabupaten Kendal.
“Di Kabupaten Kendal memang masih terbatas sekali pengusaha rice mill, di Demak itu ada puluhan pengusaha rice mill, bahkan ada pengusaha swasta yang lebih besar dari Bulog, gudangnya lebih besar. Otomatis kemudian pengusaha yang di Demak membeli gabah kering panen dari Kendal,” ungkapnya.

Kepala Cabang Bulog Semarang, Rendy Ardiansyah mengungkapkan, pihaknya terus melakukan pembelian gabah kering panen langsung ke petani di Kendal. Sehingga saat ini serapan gabah di Kendal sudah mencapai target.
“Kita sudah mulai melaksanakan panen di Kendal sejak akhir Januari 2025. Sehingga sampai saat ini realisasi gabah di Kendal sudah sekitar 130 an persen. Namun nanti kita akan dinaikkan, ada target baru untuk menutupi kekurangan penyerapan beras,” bebernya.
Ia menyatakan, untuk meminimalisir hasil panen gabah keluar dari wilayah Kendal, pihaknya akan bersinergi dengan pemerintah daerah maupun Kodim 0715/Kendal untuk penyerapan gabah.
“Setiap hari anggota TNI menyebar ke sawah dan langsung dilaporkan kepada Bulog. Ini tentunya bisa meminimalisir penyerapan gabah agar tidak keluar dari Kendal,” ungkap Rendy.
Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kendal, Pandu Rapriat Rogojati mengatakan, panen raya padi di Kabupaten Kendal saat ini mencapai sekitar 1.300 hektar lahan dengan hasil rata-rata 7,5 hingga 8 ton per hektar.
“Hasil gabah sendiri kira-kira per hektare 7,5 sampai 8 ton, beda dengan musim kemarau 8,5 hingga 9 ton. Karena kemarin Kendal sendiri juga sempat terdampak banjir sehingga mengalami penurunan produktivitas sekitar 20 persen,” ungkap Pandu. ***