Pasar Rembang Bakal Punya Wajah Baru: Kolaborasi Budaya dan Inovasi Modern

Desain Pasar Kota Rembang. Foto: Istimewa

Lingkar.co – Desain penataan Pasar Rembang di Desa Sumberjo, Kecamatan Rembang, telah rampung dan siap memasuki tahap pembangunan berikutnya. Bangunan pasar ini dirancang dengan konsep arsitektur yang memadukan nuansa era kolonial Belanda, sentuhan khas pesisir, serta gaya Tionghoa. Tak hanya itu, Pasar Rembang juga dilengkapi fasilitas modern seperti sekolah pedagang cerdas untuk meningkatkan kompetensi para pedagang.

Berdasarkan gambar desain, salah satu sisi pasar menampilkan gaya arsitektur era kolonial Belanda, sementara bagian belakangnya mengusung atap bergaya rumah Tionghoa. Perpaduan ini bukan sekadar estetika, melainkan cerminan keberagaman budaya lokal Rembang yang kaya.

Kepala Bidang Pasar dan Pedagang Kaki Lima (PKL) Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kabupaten Rembang, Heri Martono memastikan seluruh dokumen perencanaan pembangunan telah rampung.

“Sudah komplit semuanya. Itu kerja bareng-bareng lintas OPD kami libatkan, pedagang,” ujar Heri.

Draf dokumen tersebut mencakup masterplan, UKL-UPL (Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan), hingga Andalalin (Analisis Dampak Lalu Lintas).

Pasar Rembang akan dibangun dua lantai dengan kapasitas hingga 2.181 pedagang. Setiap lantai dilengkapi area parkir untuk memudahkan pengunjung. Ketinggian antar lantai sengaja dibuat tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 anak tangga, agar tetap nyaman bagi pengunjung.

“Semua kami akomodir. Setiap lantai ada parkirnya. Jaraknya lantai 1 dengan lantai 2 itu tidak jauh. Jadi melangkah kurang lebih 10 anak tangga sudah ramai. Sirkulasi udara kami utamakan sesuai dengan konsep bangunan hijau,” jelas Heri.

Heri menegaskan, sentuhan arsitektur era Belanda yang dihadirkan bukan untuk menciptakan kemewahan, melainkan bagian dari pelestarian kearifan lokal. Corak pesisir dan Tionghoa pun turut diakomodasi untuk mencerminkan wajah budaya Kota Rembang. “Kami akomodir semuanya di situ. Jadi kami tidak terlalu mewah, tetapi dengan kearifan lokal. Kearifan lokal harus kami jaga,” tegasnya.

Pasar Rembang yang baru ini ditargetkan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) tipe I, yang mencakup aspek kenyamanan, keamanan, dan kelayakan fungsi. Pasar ini juga dirancang ramah anak dan ramah disabilitas. Salah satu inovasi penting adalah keberadaan sekolah pedagang cerdas.

“Hubungannya dengan Kabupaten/Kota Sehat akan sinkron. Karena nanti pengawasan bahan pangan yang bebas formalin dan sebagainya itu bisa masuk untuk membina pedagang cerdas tadi,” imbuh Heri.

Dengan desain yang memadukan nilai budaya, kenyamanan, dan fungsi edukatif, Pasar Rembang diharapkan tidak hanya menjadi pusat aktivitas ekonomi, tetapi juga menjadi ikon baru kota yang modern namun tetap berakar pada identitas lokal. (*)