SEMARANG, Lingkar.co – Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Semarang, Nengah Wirta Darmayana mengatakan, pihaknya akan kembali menggelar karnaval lintas budaya, lintas etnis dan Ogoh-ogoh pada April 2023 mendatang.
“Tujuan kegiatan ini adalah sebagai sarana menarik wisatawan. Selain itu untuk memelihara kerukunan antar umat beragama, dan menjaga kondisifitas Kota Semarang sekaligus memantik penggiat seni untuk lebih bisa mengembangkan seni di Kota Semarang,” kata Nengah kepada Lingkar.co, Sabtu (14/1/2023).
Rapat koordinasi persiapan kegiatan tersebut telah dilakukan di Pura Agung Giri Natha Semarang Jl. Sumbing No. 12 Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang, belum lama ini.
Lebih lanjut Nengah mengatakan, karnaval lintas agama, budaya, etnis dan Ogoh-ogoh khas Bali bakal menyedot perhatian masyarakat. Hal itu menurutnya bagus untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota Semarang.
Sebab, kata Nengah, pariwisata merupakan penyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Devisa dan membuka lapangan kerja yang paling mudah dan murah.
Menurutnya, Ogoh-ogoh selaras dengan kebijakan pariwisata Nasional, yakni pariwisata menjadi instrumen untuk melestarikan alam dan budaya serta menjaga kearifan lokal yang ada.

Agenda Tahunan
Nengah menerangkan, acara serupa sudah berjalan sejak tahun 2010 setiap tahun. Namun demikian, sempat berhenti dua tahun ini karena adanya pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, setelah pemerintah mengumumkan sudah bebas dari aturan PPKM, maka pihaknya kembali menggelar acara tersebut pada tahun ini.
“Rencana pada tahun ini tak kalah meriah dengan tahun-tahun sebelumnya. Kami menggandeng seluruh potensi lintas Agama, lintas etnis, lintas budaya, kumunitas dan para seniman kota Semarang dan luar kota Semarang,” paparnya.
Bahkan, pihaknya menggandeng lebih dari 25 kelompok. Sebab, kegiatan tersebut bukan kegiatan keagamaan tapi murni kegiatan budaya dan seni yang tujuannya mempersatukan anak bangsa yang berbhineka tunggal ika.
“Semua kami ajak bersama-sama menyajikan kesejukan warga kota Semarang,” tutupnya. (*)
Penulis: Oman Abdurrohman
Editor: Ahmad Rifqi Hidayat