Pedagang Hewan Kurban di Semarang Mengeluh Sepi Pembeli

Hewan ternak kurban berupa kambing. Pedagang hewan kurban keluhkan sepi pembeli jelang Iduladha 1442 H. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co
Hewan ternak kurban berupa kambing. Pedagang hewan kurban keluhkan sepi pembeli jelang Iduladha 1442 H. FOTO: Dinda Rahmasari Tunggal Sukma/Lingkar.co

SEMARANG, Lingkar.co – Pedagang hewan kurban mengeluhkan sepinya pembeli jelang Iduladha 1442 Hijriah/2021 Masehi.

Agus Hartono, pedagang hewan kurban di Jalan Jolotundo, Kelurahan Sambirejo, Kota Semarang, mengaku, pada momen Iduladha tahun ini, lapak hewan kurban miliknya sangat sepi dari pembeli.

Biasanya kata Agus, pada H-6 Iduladha, lapaknya ramai pembeli, namun tahun ini sangat sepi pembeli. Bahkan banyak langganannya yang tidak datang untuk membeli hewan kurban.

Menurut pengakuan pedagang hewan kurban ini, tahun lalu ia bisa menjual 4-5 ekor tiap harinya. Namun, tahun ini hanya dua hewan kurban setiap harinya terbeli.

“Misalkan tahun kemarin dalam satu hari, kambing kurban bisa terjual empat sampai lima. Sekarang paling-paling hanya dua. Banyak juga pembeli tahun kemarin yang tidak beli lagi di tahun ini,” ujar Agus, Kamis (15/7/2021).

Baca Juga:
DMI Kota Yogya: Takbir Keliling Ditiadakan dan Salat Id di Rumah Saja

Agus mengatakan, ada juga yang datang ke lapaknya hanya untuk membandingkan harga bukan untuk membeli. Bahkan, sejak dua minggu yang lalu hingga hari ini, hanya satu ekor sapi yang laku.

Padahal, kata Agus, sumber penghasilan pedagang hewan kurban musiman seperti dirinya sangat bergantung pada momen Hari Raya Iduladha.

“Tahun 2019 sebanyak 200 ekor dan tahun 2020 hanya 100 ekor menurun. Kalau sekarang laku 70 ekor, sudah Alhamdulillah, ” ujarnya.

Ia menuturkan banyaknya masjid yang tidak menggelar penyembelihan hewan kurban menjadi salah satu faktor sepinya pembeli hewan kurban tahun ini.

PENYEMBELIHAN HEWAN KURBAN DI RPH

Sebelumnya, Kepala Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Kota Semarang, Ika Nurawati, mengimbau kepada warga untuk melakukan penyembelihan hewan kurban di RPH sesuai anjuran pemerintah.

Ika, mengatakan, pihaknya akan memegang kunci dalam penyembelihan hewan kurban. Mulai dari menerima hewan hingga menyerahkan kembali kepada panitia kurban.

Berlaku untuk hewan kurban yang berasal dari masjid maupun kelompok masyarakat.

“Pemotongan kita lakukan sampai proses pemotongan lepas dari tulang dan packing kita serahkan kembali ke masing-masing masjid,” tutur Ika.

Selain itu, Ika, juga meminta kepada panitia kurban atau masyarakat yang akan melakukan penyembelihan hewan kurban untuk mentaati dan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Selama masa pandemi ini, lanjutnya, memang dianjurkan untuk melakukan penyembelihan hewan kurban di RPH.

Persiapan dari RPH yaitu pemotongan tetap ada dengan protokol kesehatan ketat, seperti orang-orang yang masuk RPH wajib di Rapid Antigen dan negatif Covid-19.” pungkasnya. *

Penulis : Dinda Rahmasari Tunggal Sukma
Editor : M. Rain Daling